Parkir adalah satu satu momok buat pengguna kendaraan, khususnya mobil, di Jakarta. Ruang parkir yang terbatas, terutama di kantor dan pusat berbelanjaan, membuat kegiatan mencari tempat parkir menjadi hal yang menyita banyak waktu. Telkomsel mencoba membuat alternatif solusi terhadap urusan perparkiran dengan Parkirin. Parkirin mengkombinasikan konsep aplikasi, Internet of Things (IoT), dan penggunaan mobile payment Tcash di sektor transportasi. Saat ini Parkirin sudah diuji coba di Kuningan City dan menyusul di fX akhir Mei 2016.
Kami berbincang dengan Manager Business Development dan Model Solution Telkomsel Andry Setiawan yang menjadi PIC produk Parkirin. Menurutnya, ide Parkirin hadir karena Telkomsel ingin mengembangkan konsep IoT di Indonesia. Menurut penilaian mereka, saat ini yang siap dengan solusi IoT dan potensi bisnisnya besar adalah sektor transportasi. Oleh karena itu Telkomsel mencoba menginkubasi layanan ini.
Secara umum, cara kerja Parkirin adalah konsumen menggunakan aplikasi Parkirin, saat ini baru tersedia di Google Play (di App Store rencananya per awal Mei 2016), untuk mengecek fasilitas gedung, promo merchant, dan ketersediaan tempat parkir. Khusus untuk reservasi tempat parkir dan pembayarannya saat ini baru bisa dilakukan oleh pelanggan Telkomsel, meskipun tidak menutup kemungkinan bakal dibuka untuk umum.
Pelanggan Telkomsel bisa melanjutkan proses hingga reservasi dan pembayaran menggunakan Tcash. Seperti yang saya sudah lihat di Kuningan City, ada area parkir khusus untuk pengguna Parkirin. Untuk memasuki area tersebut, konsumen harus menunjukkan bukti reservasi dalam bentuk QR code, yang diperoleh setelah pembayaran, di entry gate.
Andry menyebutkan, sebagai sebuah solusi yang mendukung konsep smart city di segmen transportasi, target utama Telkomsel hanya mengembangkan platform transportasi, sementara sensor dan aplikasi bisa berkolaborasi dengan pihak lain. Mereka siap bekerja sama jika basisdata direktori transportasi yang dimiliki nantinya digunakan oleh aplikasi lain, dashboard command center kota, dan pemain industri transportasi yang lain.
Untuk target ekspansinya tahun ini, Andry menyebutkan 2 hal sebagai target tim Parkirin, yaitu 7 lokasi tempat parkir di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang, dan 1000 pengguna aktif. Di tahap awal, fokus pendirian Parkirin berada di area komersial dan berikutnya menyusul area park and ride sesuai dengan perencanaan kota masing-masing.
Sejauh ini, sejumlah layanan on-demand sudah mendukung cara bertransportasi di kota-kota besar yang lebih pintar. Jika konsumen harus membawa kendaraan sendiri, Parkirin diharapkan menjadi solusi yang lebih nyaman untuk mencari, memesan, dan membayar tempat parkir.