Dark
Light

Software Solusi Akunting Khusus untuk Startup

2 mins read
August 26, 2013

Berawal dari pengalaman pribadi saat membuka usaha Bebek Van Java, Ade Tasmi menemukan sebuah kendala dalam hal pembukuan atau akunting. Kendala itu menurut Ade, bahwa sistem akuntansi standar sulit dipraktekan dan dipahami entrepreneur pemula, sebab sistemnya yang tidak praktis.

Meski gairah kewirausahaan di Indonesia belakangan ini meningkat, namun sayangnya disiplin ilmu akuntansi dan keuangan paling sedikit dipahami oleh entrepreneur, apalagi bagi para pengusaha yang memang tidak memiliki latar belakang pendidikan manajemen keuangan.

Bagi startup yang benar-benar baru mulai, pemilik bisnis sering harus turun tangan sendiri menangani segala tetek bengek akuntansi. Problemnya, pemilik bisnis terpaksa harus menyediakan waktu untuk mengerjakan pembukuan dan pada saat bersamaan juga harus juga memikirkan operasional perusahaan serta pemasaran.

Software yang ada sekarang seperti Oracle, Zahir, SAP, MYOB memang membantu, tetapi kebanyakan software akunting yang tersedia saat ini membidik pangsa pasar korporat dan perusahaan besar, bukan pengusaha kecil dan menengah.

Yang cukup populer di Indonesia adalah Zahir Accounting, sistemnya berdiri sendiri, di-instal di desktop, harganya masih relatif mahal plus fitur-fitur yang dinilai sulit bagi entrepreneur pemula atau startup yang tak memiliki latar belakang akunting. Oracle juga sama. Dua software akuntansi yang populer tersebut memang pangsa pasarnya korporat dan perusahaan besar dengan sistem yang kompleks.

Harus diakui memang tak ada sebuah produk yang melayani semua segmen pasar. Nah, Ade melihat program solusi mudah pembukuan untuk segmen entrepreneur pemula dan UKM belum ada yang menangani.

Karena itu Ade (CEO), bersama Ardhianto Trinugroho (CTO) dan Hanifah Hanum (CMO/Marketing) membentuk Akuntingmudah yang membidik pasar entrepreneur pemula serta UKM.

“Saya sangat mengetahui hal ini, karena saya mengajar finance for entrepreneur dan kesulitan untuk mencari referensi atau tools yang memadai. Yang ada terlalu canggih, yang mampu menggunakan atau mengerjakan harus seorang akuntan,” ia menjelaskan latar belakang idenya.

Dari situlah Ade mencoba membuat sendiri dengan menggunakan Microsoft Excel, produknya telah diujicobakan dan diajarkan kepada para entrepeneur yang hasilnya cukup baik. “Mudah dimengerti dan diaplikasikan oleh mereka.”

Menurut Ade, Akuntingmudah mencoba memberikan solusi bagi yang kesulitan memahami metode double entry dalam pembukuan. Terobosan yang ditawarkan adalah metode “Modified Single-Entry”. Sebuah metode yang caranya semudah metode single entry, tetapi dapat menghasilkan output akurat persis dengan metode double-entry.

Akuntingmudah menawarkan software akuntansi berbasis cloud yang dirancang untuk membantu startup menyusun dan menganalisis laporan keuangan perusahaan, dengan cara yang lebih mudah, lebih cepat dan akurat.

Dengan input transaksi menggunakan sistem single entry modified, langsung dapat menampilkan jurnal umum untuk memudahkan user melihat catatan transaksi. Laporan Keuangan lengkap: laba rugi, neraca keuangan, perubahan modal, dan arus kas.

Selain itu, rasio-rasio keuangan dilengkapi analisis default, stok bahan baku, inventori. Juga file sharing untuk multi user, guna memudahkan koordinasi tim. Tersedia dalam bentuk PC dan mobile dapat diakses online maupun offline.

“Target kita adalah mahasiswa yang membuka butik, pebisnis yang membuka resto kecil, pembuat kerajinan tangan yang saat ini sedang menjamur di berbagai daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut Ade menjelaskan software ini tak bisa digunakan oleh perusahaan besar atau korporat karena memang dirancang sangat sederhana. “Tapi justru ini kelebihan bagi bisnis owner kecil dan menengah, mereka bisa mengerjakan akunting sendiri.”

Rencananya versi dengan fitur terbatas akan diberikan secara gratis sebab software ini ditujukan untuk pemilik usaha kecil dan baru memulai bisnis. Layanan gratis ini hanya bisa single user dan hanya bisa mengakomodir transaksi tunai. Sedangkan bagi pebisnis yang usahanya mulai maju ada layanan yang lebih lengkap. Layanan ini berbayar, dan menawarkan akses penuh ke seluruh fitur yang tersedia. Tanpa batasan dan bisa digunakan multi user, bisa mengakomodir termasuk rasio keuangan untuk keperluan decision making. “Sekarang kita belum memastikan berapa biaya langganannya. Kita akan melihat yang rasional dan cukup terjangkau,”

Saat ini Akuntingmudah sedang dalam masa Inkubator oleh PT. Telkom, dan terpilih sebagai startup pada program Indigo Incubator. “Rencananya satu tahun ke depan software ini sudah bisa diterima di pasar lokal, sedangkan lima tahun ke depan pasar regional, yang iklim entrepreneur-nya mirip dengan Indonesia seperti Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.”

Jika tertarik untuk mencoba free trial-nya silakan mengirimkan surel ke [email protected].

[Ilustrasi foto from Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Infografis] IDC: Smartphone Lokal Berjaya di Asia Pasifik

Next Story

Three Ex Rocket Internet Execs Launches Online Dining Directory for Indonesian Market

Latest from Blog