Setelah menjalankan bisnis selama empat tahun, platform marketplace jasa kreatif SociaBuzz meluncurkan fitur baru bernama SociaBuzz Tribe. Kepada DailySocial, CEO SociaBuzz Rade Tampubolon mengungkapkan, rencana fitur ini sudah ada di roadmap sejak tahun 2017 lalu.
“Cara kerjanya tidak berbeda jauh dengan Patreon, platform yang memungkinkan pelanggan untuk menyumbangkan sejumlah uang setiap kali seorang konten kreator atau talenta kreatif menciptakan sebuah karya seni. Perbedaan yang dimiliki oleh Tribe adalah pilihan pembayaran yang semuanya mengedepankan dompet digital lokal, bukan kartu kredit, sehingga memudahkan proses pembayaran.”
Pilihan pembayaran yang tersedia saat ini adalah melalui Ovo. Alternatif melalui LinkAja, GoPay, Dana, dan transfer bank segera menyusul dalam waktu dekat. Platform serupa sebelumnya sudah hadir dalam bentuk Karyakarsa. Beberapa kreator di platform tersebut kini sudah memiliki lebih dari 100 pelanggan berbayar.
Konsep yang dihadirkan Patreon dan Tribe diklaim memberikan kemudahan bagi semua orang yang memiliki skill dan ingin melakukan monetisasi. Fitur SociaBuzz Tribe dapat dimanfaatkan tipe kreator konten apapun, termasuk YouTuber, podcaster, komikus, penulis, musisi, jurnalis, dan lain sebagainya.
“Kami sangat antusias dengan diluncurkannya layanan baru ini. Karena selain dapat membantu content creator hidup dari karyanya, kami juga berharap ini bisa menjadi salah satu roda penggerak ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Rade.
Fokus ke “Passion Economy”
Salah satu fokus SociaBuzz tahun adalah menerapkan konsep “Passion Economy”, sebuah istilah yang diperkenalkan Managing Partner NFX Venture Capital James Currier. Di tulisannya disebutkan, dalam waktu 10 tahun ke depan semua akan mulai menyasar ke “Market Network”. Jaringan pasar ini diklaim akan menghasilkan kelas baru perusahaan unicorn dan berdampak pada bagaimana jutaan profesional dan layanan akan bekerja dan mencari penghasilan.
“Fakta tersebut yang kemudian menjadi perhatian kami dari SociaBuzz dan melihat apa yang sudah kami hadirkan dan akan kami luncurkan di masa mendatang sudah sejalan dengan konsep tersebut. Intinya adalah semua orang kini bisa berkarya dan menghasilkan uang yang menjanjikan secara digital,” kata Rade.
Saat ini perusahaan telah memiliki 39.000 talenta dan kreator konten yang telah bergabung di platform. Fokus SociaBuzz kini masih terus menambah jumlah kreator ke dalam platform. Rade percaya bahwa pelanggan yang masif akan mengunjungi dan menggunakan platform jika mereka memiliki kreator konten yang berkualitas dan berjumlah besar.
Meskipun saat ini SociaBuzz masih meng-cater brand besar yang ingin melakukan kegiatan pemasaran melalui agensi, namun untuk scale-up perusahaan masih berupaya menghadirkan fitur baru, termasuk penyediaan platfrom SaaS untuk talenta kreatif.
“Tentunya tidak mudah bagi kami untuk bisa menjadi plaform seperti saat ini. Dibutuhkan penyesuaian hingga penyederhanaan fitur yang sebelumnya banyak kami tawarkan. Tujuan kami tentunya adalah bisa menjadi platform yang bisa dimanfaatkan semua content creator untuk berkarya,” kata Rade.
Disinggung apakah SociaBuzz memiliki rencana meluncurkan aplikasi, Rade menyebutkan, penggunaan SEO untuk tujuan pemasaran digital masih relevan bagi platform berbasis web. Mengklaim perusahaan telah memperoleh keuntungan, Rade juga enggan menyebutkan rencana penggalangan dana.
“Saat ini kita sudah mendapatkan profit dan fokus kami selanjutnya adalah merilis fitur baru yang menarik belajar dari platform asing yang sedang tren untuk kebutuhan content creator dan pengguna SociaBuzz,” tutup Rade.