Dark
Light

Snapcart Bukukan Pendanaan Pra-Seri A Senilai 40 Miliar Rupiah

1 min read
March 27, 2017
CTO Snapcart Laith Abu Rakty (kiri) dan CEO Snapcart Reynazran Royono (kanan) dalam acara peluncuran Snapcart di Jakarta

Hari ini Snapcart mengumumkan perolehan pendanaan Pre-Seri A sebesar $3 juta atau mendekati Rp40 miliar rupiah dari beberapa investor yang dipimpin oleh Vickers Venture Partners dan para investor sebelumnya termasuk Wavemarker Partner dan SPH Media Fund Pte Ltd. Perolehan investasi tersebut akan difokuskan untuk mengembangkan Optical Character Recognition (OCR), teknologi pembelajaran mesin dan ilmu data, serta memperluas jaringan Snapcart di Indonesia.

“Selama12-18 bulan ke depan, fokus kami akan berorientasi pada pengembangan produk dan akuisisi klien. Kami yakin kami berada pada jalur yang tepat dengan pencapaian pendanaan ini,” ujar Founder & CEO Snapcart Reynazran Royono.

Sebelumnya Snapcart juga telah mendapatkan pendanaan awal sebesar $1,7 juta dari Wavemaker Partners, SPH Media Fund Pte Ltd dan Ardent Capital. Snapcart saat ini beroperasi di Jakarta dan telah masuk ke Filipina di bulan Agustus 2016 lalu. Dengan amunisi barunya, Snapcart menargetkan 50 ribu pengguna aktif di kedua pasar ini, sehingga jumlah pengguna Snapcart 5 kali lebih besar dari jumlah pengguna kompetitor.

Teknologi analitik adalah yang diunggulkan Snapcart. Melalui OCR, fitur yang disuguhkan mampu membaca struk dan platform data pembelajaran mesinnya yang mirip dengan platform yang digunakan Amazon dan Netflix. Pembacaan struk otomatis diklaim mampu memberikan dasar analisis real-time dan mendorong efisiensi dan skalabilitas model bisnis yang didukung kemampuan mendeteksi fraud pengguna untuk memastikan kualitas pengguna.

Produk analitik utama Snapcart juga mencakup: (1) CART – Customer Analytics & Retail Tracking yakni teknologi analisis real-time kebiasaan belanja pembeli, (2) TASQ – Targeted Audience-based Survey & Questionnaire yakni platform yang mempelajari kebiasaan belanja, dan (3) OPTI – Offline Purchase Tracking & Insights yakni alat untuk mengukur efektivitas iklan.

Sebelumnya Snapcart juga terpilih mewakili Indonesia dalam Google Launchpad Accelerator Batch Ketiga menjelang akhir tahun lalu.

“Dalam kurun waktu singkat, kami berhasil bekerja sama dengan perusahaan internasional seperti L’Oreal, Nestle, Unilever, Johnson & Johnson dan Procter & Gamble. Kami bangga dengan pencapaian pendanaan kami. Dukungan ini akan mempercepat pertumbuhan perusahaan untuk meraih visi kami,” tambah Reynazran.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Quark VR Demonstrasikan Prototipe HTC Vive Versi Wireless-nya

Next Story

Tren 2017: Memikatnya “Interactive Content” untuk Pemasaran Brand Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss