Tidak seperti dua tahun yang lalu, perkembangan smartwatch saat ini bisa dikatakan stagnan. Penyebabnya ada banyak, salah satunya mungkin karena Qualcomm tak kunjung merilis generasi baru chipset Snapdragon Wear. Situasi seperti ini sejatinya punya dua implikasi: 1) pabrikan jadi malas dan melupakan segmen smartwatch sepenuhnya, atau 2) pabrikan malah memanfaatkan waktunya untuk bereksperimen dengan ide-idenya, seperti yang dilakukan oleh Haier belum lama ini.
Di ajang MWC 2018, pabrikan asal Tiongkok itu memamerkan sebuah smartwatch yang amat eksentrik. Namanya Haier Asu, tapi saya mohon jangan jadikan nama ini sebagai bahan guyonan, sebab masih ada gadget lain yang namanya lebih parah lagi dan sempat membuat heboh masyarakat tanah air di tahun 2011.
Yang tergolong eksentrik adalah integrasi sebuah proyektor di tubuh kecilnya. Proyektor ini duduk di sebelah kanan layar, bertugas menampilkan informasi ekstra yang tidak muat di layar dalam resolusi 854 x 480 pixel. Informasinya bisa nomor telepon yang pengguna inputkan, bisa data fitness tracking, atau bisa juga untuk sebatas stopwatch.
Tidak kalah unik adalah bagaimana hasil proyeksinya ini juga mendukung kontrol berbasis gesture, di mana pengguna dapat menyentuh tangannya dua kali untuk mengganti apa yang ditampilkan pada layar. Kendati demikian, saya yakin tidak sedikit yang mempertanyakan kegunaan dan kepraktisannya.
Dari sisi teknis, Asu mengemas spesifikasi yang cukup mumpuni. Ada prosesor 1,2 GHz, RAM sebesar 1 GB, sensor laju jantung, GPS, dan bahkan konektivitas 4G LTE. Layarnya sendiri yang berukuran 1,5 inci merupakan touchscreen, dengan resolusi 240 x 240 pixel. Secara keseluruhan, bodinya yang bongsor juga telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IP65.
Yang agak mengejutkan, Asu bukan sebatas produk konsep yang biasanya bertujuan untuk memperlihatkan visi industri ke depan. Haier rupanya sudah berencana untuk memasarkannya di Tiongkok mulai kuartal berikutnya.