Dark
Light

Nyaris Tidak Ber-Bezel, Smartphone Konsep Vivo Apex Pamerkan Sejumlah Teknologi Inovatif

1 min read
February 27, 2018

Di event CES bulan lalu, Vivo sempat mencuri perhatian lewat sebuah smartphone yang mengemas sensor sidik jari di dalam layar. Tidak lama setelahnya, Vivo langsung melepasnya ke pasar Tiongkok sebagai X20 Plus UD. Spesifikasinya memang bukan yang terbaik, tapi setidaknya ponsel ini berhasil mewujudkan visi industri yang terbentuk sejak beberapa tahun silam.

Dari situ Vivo terus mengembangkan ide-idenya, sampai akhirnya lahir sebuah smartphone konsep bernama Vivo Apex, yang dipamerkan baru-baru ini pada ajang MWC 2018. Fitur andalan Apex dideskripsikan Vivo sebagai “Half-Screen In-Display Fingerprint Scanning Technology”.

Ini merupakan kelanjutan dari teknologi sensor sidik jari dalam layar yang diperkenalkan X20 Plus UD. Kalau di X20 Plus UD pengguna harus menempatkan jarinya di atas satu titik pada layar, di Apex areanya jauh lebih besar. Tidak benar-benar separuh layar seperti klaim Vivo, tapi mungkin sepertiga kalau menurut reporter The Verge yang mencobanya.

Terlepas dari itu, area yang lebih besar jelas bakal lebih memudahkan bagi pengguna. Yang tadinya hanya berupa satu penampang kecil di bawah layar, di tombol power, atau di belakang kini telah berevolusi menjadi sepertiga area bawah layar. Andai diperlukan proteksi ekstra, pengguna juga bisa membuka ponsel menggunakan dua jari sekaligus.

Vivo Apex

Daya tarik Apex rupanya belum berhenti sampai di situ saja. Penampilannya sungguh menawan dengan bezel bagian atas, kiri dan kanan yang nyaris tidak terlihat, dan hanya menyisakan secuil bezel saja di bagian bawah. Sepintas desainnya tampak mirip seperti Xiaomi Mi Mix, dan insting kita bakal berpikir bahwa kamera depannya juga diposisikan di bezel bagian bawah tersebut.

Dugaan kita salah. Vivo dengan cerdiknya menyembunyikan kamera depan ini di belakang layar, yang akan muncul dari bagian atas layaknya periskop ketika dibutuhkan – kurang lebih mirip seperti yang diterapkan pada laptop Huawei MateBook X Pro yang juga diumumkan baru-baru ini. Langkah yang diambil Vivo ini sejatinya bisa menjadi solusi atas notch kontroversial milik iPhone X dan angle kamera yang jelek semisal posisinya di bawah layar.

Vivo Apex

Kamera depan bukan satu-satunya komponen yang ‘hilang’ dari wajah Apex, earpiece speaker pun juga. Sebagai gantinya, Apex bakal menggetarkan seluruh layarnya agar bisa bertindak seperti speaker. Cara ini berbeda dari Xiaomi Mi Mix yang mengandalkan teknik piezoelektrik, yang cara kerjanya kurang lebih sama seperti teknologi bone conduction.

Semua ini terdengar begitu menarik, tapi sayangnya Vivo tidak punya rencana untuk memasarkan Apex. Mereka menegaskan bahwa Apex murni sebatas konsep saja. Kendati demikian, ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk menerapkan setidaknya satu ide yang diusung Apex ke salah satu produk mereka selanjutnya, utamanya sensor sidik jari pada sepertiga area layar itu tadi.

Sumber: The Verge.

CRooT adalah token berbasis blockchain untuk program loyalitas yang dikembangkan Papillon Group
Previous Story

Papillon Group Luncurkan “CRooT”, Token Blockhain untuk Program Loyalitas

sony-xperia-xz2-dan-xz2-compact
Next Story

Sony Rilis Layar Penuh Xperia XZ2 dan XZ2 Compact Bertenaga Snapdragon 845

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung-Galaxy-A16-5G-Terjangkau-dan-Mudah-Didapatkan

Samsung Galaxy A16 5G Terjangkau dan Mudah Didapatkan

Smartphone seringkali dianggap sebagai kebutuhan dasar di era digital saat
Mengabadikan-Momen-Ikonik-di-UEFA-Champions-League-dengan-OPPO-Find-X8-Pro

Mengabadikan Momen Ikonik di UEFA Champions League dengan OPPO Find X8 Pro

OPPO resmi memperpanjang kemitraannya dengan UEFA Champions League untuk tiga