Diperkenalkan di 2012, Nubia adalah brand spin-off ZTE yang difokuskan pad penyediaan smartphone-smartphone high-end. Dengan umurnya yang masih tergolong muda, Nubia membawa sejumlah produk menawan di harga kompetitif ke Eropa, Amerika hingga Asia Tenggara. Tapi baru di minggu terakhir bulan April ini sang produsen Tiongkok resmi mendarat di Indonesia.
Lewat peluncuran tiga handset anyar, Nubia menyatakan kesiapan mereka bermanuver di pasar lokal. Device-device Nubia tersebut mengedepankan tema ‘mobile photography expert‘, dan produsen mengklaim mereka telah mengamankan lebih dari 65 ribu paten teknologi. Sebagai langkah awal, Nubia membawa smartphone entry-level hingga kelas menengah, meliputi model M2, M2 Lite, dan N1 Lite. Mereka diungkap belum lama ini, tepatnya di Mobile World Congress 2017.
Presiden direktur Nubia Technology Indonesia Stephen Qu menjelaskan bahwa fotografi merupakan DNA dari brand mereka. Dan berpegang pada arahan tersebut, ketiga produk menyimpan kamera yang tergolong mumpuni di kelasnya. Namun tentu fitur terlengkap bisa Anda temukan di varian paling high-end ‘sementara’, Nubia M2.
Kamera
Pembahasan mengenai kapabilitas fotografi mendominasi sesi presentasi peluncuran produk. Di bidang pengambilan gambar, Nubia sangat membanggakan setup kamera ganda di M2. Mereka mengandalkan dua buah sensor Sony CMOS 13-megapixel – terdiri atas CMOS Monochrome dan CMOS RGB, sehingga kamera mampu mendeteksi kedalaman. Masing-masing lensa mempunyai aperture f/2.0, memanfaatkan fitur PDAF yang memungkinkannya mengunci fokus dalam waktu cuma 0,1-detik.
Kehadiran Nubia M2 adalah kabar baik bagi pecinta foto-foto bokeh. Proses penjepretan dapat diproses melalui aperture f/0.8 sampai f/10 – warnanya ditangkap oleh sensor RGB, sedangkan sensor monokromatis bertugas menangani detail. Tampilan pratinjau depth of field tersuguh secara real-time, dan menariknya lagi, setting-nya bisa disesuaikan setelah momen diabadikan.
Nubia M2 turut dibekali NeoVision 6.5, sebuah bundel fitur fotografi berisi tool-tool kreatif hingga kustomisasi ala DSLR. Anda bisa memakai mode multi-exposure, time-lapse, macro, panorama, monokromatis, beserta opsi-opsi unik semisal mode Stereo 3D, light painting, clone (memunculkan objek foto yang sama di tempat berbeda), sampai membuat star trail.
Buat saya, Stereo 3D dan star trail memang menarik. Untuk menciptakan foto tiga dimensi ala animasi, sistem NeoVision menggabungkan sudut-sudut pengambilan gambar berbeda; sedangkan mode star trail sendiri menggunakan kemampuan shutter speed Nubia M2 yang lama. Shutter bisa terbuka hingga 20-menit, namun untuk menghasilkan foto ‘jejak bintang’, Anda perlu menghadapkan smartphone ke langit malam yang jernih tidak kurang dari tiga jam.
Anda biasanya hanya menggunakan kamera smartphone buat ber-selfie dan menggunggahnya di sosial media? Tidak masalah. Nubia M2 turut dilengkapi algoritma pengurangan noise 3D – meminimalisir efek grain ketika menjepret foto wajah di tempat gelap. Lalu fitur beautify juga diaplikasikan secara tiga dimensi sehingga kamera dapat mempercantik secara lebih akurat, serta membedakan wajah dengan latar belakang.
Efek depth of field sendiri sangat optimal untuk mengambil potret individu. Sang objek bisa ditampilkan secara jelas dengan latar belakang blur. Unggah hasilnya di sosial media dan biarkan kawan-kawan Anda mengagumi gambar tersebut.
Desain
Nubia M2 ialah smartphone ramping berlayar AMOLED 5,5-inci 401ppi 2.5D dengan resolusi full-HD. Tubuhnya hanya berketebalan 7-inci, namun bobotnya sangat meyakinkan ketika digenggam. Kabarnya, perakitan tiap unit M2 melewati 72 kali proses, komponennya dipotong secara presisi, kemudian diberi finishing anodized sehingga saat disentuh, permukaannya terasa sangat halus. Unit yang saya jajal ini memiliki body berwarna hitam, dengan dua garis emas mengelilingi sisi sampingnya.
Warna emas merupakan salah satu identitas brand Nubia, dan dengan memadukannya bersama hitam, M2 menyajikan kesan premium meskipun harganya tidak terlalu mahal. Saya pribadi menyukai bumbu lingkaran oranye yang Nubia bubuhkan di tombol home/sensor sidik jari dan modul kamera.
Spesifikasi
Smartphone diotaki chip Qualcomm Snapdragon 625, berisi prosesor octa-core A53 2GHz dan GPU Adreno 506, menyimpan RAM 4GB, memori internal 64GB yang bisa diekspansi hingga 200GB via microSD, dan ditenagai baterai 3.630mAh. Kombinasi SoC hemat daya dan baterai berkapasitas besar tersebut membuat M2 sanggup aktif sampai dua hari lebih dalam pemakaian normal. Dan kabar baiknya lagi, device sudah mendukung jaringan 4G di Indonesia.
Seperti produsen Tiongkok lain, Nubia memanfaatkan interface racikan sendiri, yakni Nubia UI 4.0. Custom ROM tersebut adalah versi modifikasi dari OS mobile Google Android 6.0 Marshmallow.
Harga dan ketersediaan
Gerbang pre-order Nubia M2 rencananya akan dibuka pada tanggal 12 Mei hingga 22 Mei 2017. Untuk sementara, produk hanya dijual secara eksklusif di Nubia Store dan Lazada, dijajakan seharga Rp 4,4 juta. Nubia M2 Lite sendiri dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 2,8 juta, lalu Nubia N1 Lite dibanderol di harga cuma Rp 1,7 juta.