Skyscanner yang berbasis di Skotlandia mengumumkan ketersediaan aplikasi Hotel di Indonesia untuk memberikan informasi harga reservasi kamar hotel dari berbagai layanan online, termasuk menggandeng layanan lokal Tiket.com. Di awal tahun Skyscanner juga bakal memasukkan informasi langsung dari jaringan Swiss-Belhotel. Layanan Hotel bisa diakses melalui situs Skyscanner atau melalui platform mobile untuk Android dan iOS.
Tiket.com bakal memperkaya basisdata informasi hotel Skyscanner, setelah sebelumnya mereka telah bekerja sama dengan sejumlah layanan yang sudah mendunia, seperti Booking atau Agoda. Skema Skyscanner untuk unbundling layanannya menjadi tiga aplikasi mobile yang berbeda, Flights, Hotel, dan Rental, merupakan cara mereka untuk memberikan fokus dan kualitas terbaik di setiap vertikal. Hal tersebut cenderung menjadi tren pengembangan aplikasi dewasa ini.
Senior Business Development Manager APAC Skyscanner Li’er Wong dalam rilis persnya mengatakan, “Peluncuran aplikasi Hotel hari ini menunjukkan layanan perjalanan kami bertumbuh lagi untuk kepentingan partner industri Indonesia dan konsumen Indonesia. Kami selalu berhati-hati untuk memastikan pengalaman yang berkualitas tinggi dan lokal ketika membangun produk kami, memprioritaskan mobile terlebih dahulu. Kami melihat hasilnya di jumlah pengunjung kami dan kami hampir melipatgandakan pengunjung mobile kami di tahun terakhir ini.”
Skyscanner juga mengungkapkan bahwa pengaksesan layanannya di Indonesia saat ini 57%-nya berasal dari perangkat mobile. Itu sebabnya mereka mendorong pendekatan mobile-first untuk Indonesia. Selain itu mereka juga mengemukakan bahwa terdapat pertumbuhan unique visitor per bulan sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya dan peningkatan 95% untuk pertumbuhan pengunjung mobile di periode yang sama.
Selain untuk hotel, Skyscanner selama ini juga telah menggandeng sejumlah partner lokal untuk informasi penerbangan dan reservasi kamar hotel, seperti Garuda Indonesia, Nusatrip, dan Shilla Tours. Di tahun 2015, Li’er dalam sesi wawancara dengan DailySocial mengungkapkan pihaknya ingin lebih fokus ke konten terlokalisasi, setelah sebelumnya telah menyajikan situs dalam bahasa Indonesia dan penggunaan mata uang Rupiah.
Terkait soal bisnis Skyscanner di Indonesia, Li’er mengakui bahwa Indonesia adalah pasar yang sangat penting. Dia mengakui mereka belum akan membuka kantor di Indonesia dalam waktu dekat karena masalah komunikasi dan pengambilan keputusan untuk kegiatan regional. Saat ini kegiatan mereka di Indonesia di-handle oleh dedicated team yang berkedudukan di Singapura. Meskipun demikian Li’er sendiri tidak akan heran jika di masa depan manajemen puncak Skyscanner memutuskan pembukaan kantor di Indonesia jika dibutuhkan.