Pernyataan East Ventures (EV) beberapa waktu lalu yang menyatakan ingin fokus dalam mendanai sejumlah startup di Asia yang bergerak pada layanan B2C rupanya bukan hal yang sesumbar belaka. Pasalnya, hari ini (19/5), startup e-commerce Indonesia yang menjual berbagai produk alat teknik industri, Ralali, secara resmi mengumumkan telah meraih pendanaan awal yang diterima dari perusahaan VC asal Singapura tersebut. Lewat pendanaan ini, Ralali mencoba memposisikan diri sebagai e-commerce pemasok industri terdepan di Indonesia.
Tampil sebagai situs yang “tak biasa” di ranah industri e-commerce tanah air, Ralali hadir menawarkan solusi mudah bagi konsumen dalam mencari dan memenuhi suplai alat-alat teknik industri secara online. Didirikan pada 2013 lalu oleh Joseph Aditya, dirinya menuturkan, sejak terjun ke bidang usaha pengadaan alat industri pada 2006 secara B2B, sulitnya mencari media informasi lengkap mengenai pengadaan produk alat industri di pasar lokal merupakan masalah yang di dalamnya memiliki potensi bisnis yang menguntungkan.
Dalam siaran pers yang kami peroleh ia mengaku sempat mengalami masalah tersebut dan dari situ tercetus ide untuk membangun Ralali. “Kami mencoba untuk menyederhanakan proses pengadaan dengan menyediakan layanan one-stop shopping site untuk alat-alat industri dan produk MRO, karena biasanya pelaku pengadaan … bukan datang dari orang yang berlatar belakang teknis atau insinyur,” papar Joseph.
Secara singkat Ralali merupakan Industrial Online Store yang menawarkan jajaran produk alat industri secara lengkap. Produk yang disediakannya mulai dari alat perkakas, machine tools, alat ukur, hingga safety instrument bagi pekerja seluruhnya tersedia dan terkategori dengan baik. Ralali menawarkan pemesanan online yang mudah dengan proses pembayaran berupa transfer antar rekening bank dengan dibantu oleh jasa pengiriman dari JNE maupun DHL untuk pengiriman luar negeri. Untuk pengiriman domestik khusus Jakarta, Ralali juga menawarkan fasilitas free-shipping.
Pihak Ralali mengklaim, sejak diluncurkan pada Juli 2013 lalu, pertumbuhan pasar yang dituainya cukup positif. Walau tak dijabarkan secara detail, hal ini menurutnya ditandai dengan tingginya pemesanan kembali dari banyak pelanggan. Saat ini Ralali juga menyatakan telah bekerja sama dengan lebih dari 80 merek alat industri yang mengisi di 15 kategori produk yang dimilikinya.
Untuk menjamah kemudahan bagi pelanggannya, Ralali juga memiliki toko fisik yang dibangun di bilangan Glodok, Jakarta Barat. Tujuannya jelas, yakni ingin memudahkan pelanggan untuk melakukan pick-up item dan transaksi pembayaran secara langsung di toko setelah memesannya lewat situs.
Melihat lahan dan strategi bisnis yang dijalankannya, Ralali mungkin bisa memimpin di industri e-commerce lokal dengan segmentasi pasar khusus yang dimilikinya di masa mendatang. Saat ini saya sendiri belum melihat akan e-commerce serupa di Indonesia selain Ralali.
Dengan kompetisi yang masih “sepi pemain”, tak pelak EV tertarik untuk mendanai startup yang berbasis di Jakarta tersebut. Berkenaan dengan investasi pendanaan awal yang baru saja dilakukan, Joseph mengungkapkan kepada DailySocial dalam beberapa waktu kedepan Ralali akan melakukan pengembangan serta ekspansi layanan yang bisa menjangkau ke pasar daerah.
“Pendanaan yang kami peroleh akan digunakan untuk ekspansi serta membangun infrastruktur yang lebih baik dari sekarang. Dalam waktu dekat kami juga akan launching website baru serta memperkuat logistik agar bisa menjangkau daerah,” ungkapnya.
Namun sayang, ketika ditanyakan perihal besaran nilai pendanaan yang dikucurkan oleh EV, kedua belah pihak sepakat tidak membukanya kepada publik.
[ilustrasi foto: Shutterstock]