Salah satu layanan yang dianggap memiliki demand yang cukup besar adalah marketplace paket wisata. Besarnya jumlah wisatawan lokal dan asing telah dimanfaatkan startup seperti Triprockets dan Traventure. Satu lagi startup lokal yang menyasar layanan marketplace paket wisata lokal adalah Singgah.
Kepada DailySocial, CEO Singgah Lilis Huri mengungkapkan, Singgah didirikan berdasarkan pengalaman pribadi beberapa pendiri yang ingin merasakan berlibur ke suatu tempat yang anti mainstream dan masih berpegang teguh kepada kebudayaan. Dengan memanfaatkan pemandu lokal, liburan pun diklaim menjadi lebih menyenangkan dan bersifat personal. Untuk tahap awal, Singgah masih fokus pada tempat wisata di Sumatera Barat.
“Karena beberapa dari kami sempat merasakan budaya indonesia yang unik ketika kami kecil dan sekarang ini sudah mulai hilang. Ditambah lagi ketika kami pergi ke suatu daerah kami tidak tahu mau pergi kemana karena tidak mengenal warga lokal. Kami berpikir mungkin liburan kami bisa lebih seru jika ada warga lokal yang bersedia menjadi tour guide dan mengajak kami berkeliling kota,” kata Lilis.
Melalui situs yang saat ini sudah bisa diakses, pengguna yang berencana untuk liburan dan membutuhkan pemandu lokal hingga paket wisata yang beragam, bisa memanfaatkan pilihan yang ada di situs Singgah. Untuk pilihan pembayaran, Singgah menawarkan pembayaran bank transfer. Untuk memastikan mitra mendapatkan keuntungan dari paket yang tersedia di Singgah, pembagian komisi diterapkan Singgah.
“Dalam tahap awal, kami masih menggunakan metode pembayaran fees dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya kepada mitra [pengemudi, pemandu dan juga homestay provider]. Untuk ke depannya kami akan menggunakan metode profit sharing kepada mitra kami,” kata Lilis.
Rencana penggalangan dana
Guna memastikan paket wisata tersebut unik dan menarik, Singgah menawarkan pilihan beragam, seperti customized package dan travel based on budget.
“Yang membedakan Singgah dengan platform lainnya adalah,Singgah fokus menyediakan paket yang berbau budaya dan anti mainstream, tidak hanya itu, paket yang kami sediakan unik,” kata Lilis.
Masih menjalankan bisnis secara bootstrapping, dalam waktu dekat Singgah berniat untuk melakukan fundraising. Target lain yang ingin dicapai adalah menambah paket wisata dalam platform.
“Target kami adalah dan fokus untuk mencari investor paralel dengan generating sales pada awal tahun 2019. Selanjutnya kami akan fokus mengembangkan Singgah ke kota-kota lainnya,” kata Lilis.