Dark
Light

Sinekdok Hadir Sebagai Media Sosial Yang Mengakomodir Penulis dan Seniman

1 min read
March 8, 2016

Konsep media sosial kini telah direplikasi untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dari layanan pertemanan yang umum digunakan, layanan kolaborasi bisnis, hingga kebutuhan spesifik lainnya. Baru-baru ini diluncurkan Sinekdok, sebuah portal media sosial yang mencoba mengakomodir seniman dan sastrawan untuk dapat menunagkan karya-karyanya. Berbagai tulisan sastra dan seni, termasuk konten multimedia dapat diterbitkan dan dipublikasikan melalui Sinekdok.

Tak hanya didesain sebagai tempat berkumpulnya para seniman dan sastrawan, namun Sinekdok juga berupaya membuat para penulis produktif dengan menghubungkan dengan rekanan percetakan. Saat ini sudah ada percetakan Elex Media Komputindo yang telah menjalin kerja sama dengan Sinekdok. Hal ini memungkinkan para pemilik karya di Sinekdok menrbitkan tulisan-tulisannya dalam sebuah buku.

Penulis di portal Sinekdok memiliki hak cipta atas karyanya. Bagi karya yang telah diterbitkan, maka royalti sepenuhnya telah menjadi hak penulis dan penerbit yang telah bekerja sama dengan Sinekdok. Sinekdok juga memberikan apresiasi karya pengguna dengan mentransformasikan karyanya dalam produk bernilai jual yang sebagian royaltinya akan menjadi hak pengguna. Produk tersebut dapat berupa kaos, jaket, wood painting, dan lain-lain.

Sementara itu, bagi penulis yang sudah melakukan self-publish atas karyanya, Sinekdok juga memberikan bantuan untuk melakukan penjualan secara online di fitur Sinestore (online store untuk penjualan karya yang diterbitkan dari Sinekdok). Sinestore ini yang nantinya membantu penulis untuk menjual karya-karya mereka, termasuk penjualan buku dan merchandise.

“Sinekdok mengajak semua masyarakat untuk terus berkreasi serta membangkitkan budaya literasi dan seni musik di Indonesia,” ujar Founder Sinekdok Shofa Mh.

Shofa juga menambahkan bahwa saat ini banyak penulis muda yang berbakat dan memiliki potensi dalam bidang ini. Namun sulitnya menembus pasar penerbitan menjadi salah satu penghalangnya. “Karena itulah Sinekdok hadir untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan platform media sosial, Sinekdok membantu penulis dan penerbit untuk melihat selera masyarakat melalui feedback yang diberikan antar sesama pengguna terhadap karya yang di-posting,” tuturnya.

Sinekdok

Sinekdok memiliki visi ke depan untuk dapat menjadi sebuah referensi masyarakat luas mengenai pengetahuan sastra dan musik, serta melahirkan seniman-seniman dan sastrawan-sastrawan yang dapat bersaing di kancah Internasional. Sebelumnya, mereka yang tertarik menghasilkan karya di Sinekdok dapat membuat akun dan berbagi karya dengan pengguna lainnya. Ada banyak kategori karya yang telah disediakan di fitur Sinekdok. Pengguna dapat berbagi ide berupa novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.

Untuk tahun ini, Sinekdok menargetkan untuk mendapatkan pengguna sebanyak 100.000 pengguna. Upaya yang telah dilakukan salah satunya dengan mensosialisasikan secara online-offline, termasuk berkunjung ke komunitas di kampus-kampus. Startup ini juga sedang menjajaki kerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud untuk memudahkan langkahnya menjadi portal sastra online #1 di Indonesia.

Previous Story

Ngobrol via Skype Sekarang Bisa Sambil Ngetik di Office Online dan OneDrive

Next Story

Goodyear Ingin Gantikan Ban Mobil Anda Dengan ‘Bola’ Eagle-360

Latest from Blog

Don't Miss

Alasan Meta Rilis Threads, Pesaing Twitter

Elon Musk resmi membeli Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober
Threads himpun 30 juta pengguna kurang dari sehari

Threads Berhasil Himpun Lebih dari 30 Juta Pengguna Kurang dari Sehari

Twitter merupakan sebuah media sosial yang tergolong masih ramai digunakan.