Dark
Light

[Simply Business] Percayalah Pada Ide Bodoh Anda

2 mins read
April 19, 2012

Ada batas tipis antara ide brilian dengan ide bodoh. Beberapa ide mungkin tidak masuk akal pada masanya, tetapi bisa jadi akan lebih masuk akal di masa yang akan datang. Namun ada juga beberapa ide memang benar-benar bodoh. Anda mungkin bisa memisahkan antara keduanya secara langsung, tetapi sebetulnya bukan itu masalahnya.

Sebagai contoh, mari kita lihat Encarta dan Wikipedia. Keduanya adalan ensiklopedi dengan jumlah artikel sangat banyak yang meliput berbagai bidang dan bahasa. Yang satu dibuat oleh perusahaan besar yang ditulis oleh (mungkin) ribuan ahli terpilih dan yang satu lagi adalah ensiklopedi buatan organisasi nirlaba amal yang ditulis oleh sukarelawan anonim yang berkontribusi tanpa dibayar.

Sekarang, jika saya menanyakan mana yang akan menjadi pemenang berdasarkan pernyataan yang di atas, apakah jawaban yang akan Anda berikan?

Saat itu (tahun 2000, sebelum Wikipedia dibuat) tampak sangat jelas siapa yang akan menjadi pemenang, saya bahkan bisa mengatakan bahwa semua orang akan yakin dan memilih Encarta, dan berpikir: “Siapa pula yang cukup bodoh untuk berpikir bahwa Wikipedia akan memenangkan persaingan ini?” Well, Encarta ditutup layanannya pada bulan Maret 2009.

Sedikit berbicara tentang sejarah, Encarta diterbitkan oleh Microsoft tahun 1993 dan memiliki kurang lebih 62.000 artikel, berbagai foto dan ilustrasi, musik, klip, video dan didistribusikan dalam bentuk CD atau DVD. Encarta tersedia dengan versi langganan pertahun atau gratis (versi online) dengan iklan. Agak lucu juga ketika saya mendapatkan semua data ini dari Wikipedia.

Wikipedia dibuat tahun 2001 dan tumbuh secara cepat dengan 85.000 kontributor aktif yang mengerjakan lebih dari 21.000.000 artikel di lebih dari 280 bahasa! Wikipedia kini menjadi situs referensi terbesar yang menarik 400 juta pengunjung unik perbulan ketika tulisan ini ditulis dan masih terus bertumbuh secara pesat.

Opini saya, konsep Wikipedia adalah bodoh. Di tahun 2001, saya berada di sisi pendapat orang banyak yang akan bertaruh pada Encarta dan memang konsepnya brilian tapi sekarang konsep Wikipedia jauh lebih berjalan. Jadi, saya kira itu adalah ide bodoh yang brilian.

Mari kita lihat contoh lain dari ide bodoh yang brilian. Anda ingat tentang Million Dollar Homepage yang menjual ruang iklan seharga $1 per pixel? Yeah, itu adalah ide yang bodoh, tetapi ide ini ternyata berjalan dan ludes terjual sehingga founder-nya, Alex Tew, berhasil mendapatkan satu juta dollar.

Bagaimana dengan Santa Mail? Sebuah layanan yang membalas surat secara personal yang dikirimkan ke Santa Claus. Memang tidak benar-benar dari Santa tetapi founder layanan ini, Byron Reese, membeli alamat di Kutub Utara sehingga anak-anak bisa mengirimkan surat ke ‘Santa’ dan mendapatkan surat balasan secara personal hanya dengan biaya $9.95. Santa Mail telah mengirimkan lebih dari 300.000 surat dan menjadikan founder-nya jutawan.

Kalau berbicara secara jujur, banyak ide yang ada adalah ide bodoh. Bisa jadi justru karena kebodohannya, sebagian ide menjadi brilian, sementara beberapa memang benar-benar ide bodoh. Membedakan hal ini menjadi sulit dan tidak ada cara yang nyata dan mudah untuk menentukan mana yang bodoh mana yang brilian. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah mencobanya dan lihatlah sendiri. Jadi cobalah dan jalankan ide bodoh Anda jika memang Anda percaya pada ide tersebut. Siapa tahu, mungkin Anda bisa menjadi jutawan selanjutnya yang lahir dari ide bodoh yang brilian.

PS: Jangan lupa untuk menjalankan konsep lean ketika menguji ide Anda!

Aria Rajasa adalah CEO dari GantiBaju.com, startup di bidang busana yang tidak berbeda dengan Threadless tetapi dengan sentuhan lokal Indonesia, GantiBaju juga memiliki komunitas desain yang sangat kuat. Semangat Aria di dunia wirausaha membuatnya mendirikan beberapa perusahaan setelah lulus kuliah.

2 Comments

  1. tulisan2 nya Om Aria Rajasa ini selalu berkesan buat saya, you are the real master bro

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Twitter is Putting Patents Back in the Hands of Inventors

Next Story

Twitter Kembalikan Kendali Paten ke Tangan Para Penemu

Latest from Blog

Don't Miss

NFT Collectors: An Ancient Dream to Directly Support Creators

Before NFT happens, the appreciation form for an artist’s or
DailySocial mencoba menjaring pendapat para kolektor lokal terkait prospek NFT di Indonesia

Kolektor NFT: Impian Lama Mendukung Kreator Secara Langsung

Sebelum NFT hadir, bentuk menghargai suatu karya seniman atau kolektor