Kalau Anda sudah memulai action dan tidak sekadar berkhayal tentang ide startup Anda, congratulations! Saya termasuk salah satu penganut kepercayaan bahwa “ideas are cheap”. Percuma punya ide yang terdengar keren kalau tidak ada action. Sudah banyak buku, artikel, blogpost yang membahas tentang ini jadi saya harap Anda sudah sadar dan berhenti berangan-angan. Aria Rajasa juga pernah menulis tentang ini di sini
Nah, kalau Anda sudah memulai, pertanyaan berikutnya adalah, apakah Anda sudah mendapatkan user/pelanggan Anda yang pertama? (Note: bedakan user yang sekadar menjadi pengguna produk/jasa Anda dengan pelanggan yang membayar)
Dari pengalaman saya, mendapatkan user/pelanggan pertama ini adalah salah satu tantangan pertama dari usaha Anda. Bagaimana Anda melalui tantangan ini akan lebih penting daripada bagaimana Anda membangun produk Anda. Tantangan ini akan terasa lebih berat terutama jika tim Anda didominasi oleh tipe engineer/hacker. Saat mencari user/pelanggan pertama, semua orang yang terlibat dalam startup Anda harus mengubah mindset menjadi tipe hustler/sales. Not easy, but who says building a business is easy, right?
Kali ini saya ingin berbagi tips untuk senjata berburu user/pelanggan pertama kita. (Disclaimer: saya bukan seorang serial entrepreneur yang sudah berhasil membangun bisnis-bisnis besar. As much as I’d like to be, I’m not Justin Timberlake/Sean Parker. Yet). Poin-poin ini saya dapatkan dari nasihat para mentor saya, pengalaman teman-teman dan dari buku/artikel/blogpost yang pernah saya baca. Saya sendiri sedang berusaha keras mempraktekkannya
Personifikasi
Saat Anda mulai merancang produk/jasa Anda, bayangkan siapa yang akan memakai dan membelinya. Bukan sekadar deskripsi umum seperti: “pengguna perangkat mobile yang berumur 18-40 tahun yang tinggal di kota besar di Indonesia”. Meminjam istilah istri saya, itu sastra. Hanya terlihat keren di atas kertas. Pada saat kita hendak mulai berburu, kita butuh target yang jelas.
SIAPA di sini berarti kita harus bisa membayangkan seseorang (atau lebih baik lagi, banyak orang) yang akan memakai produk kita. Mulai dari orang yang kita kenal. Anda pasti bisa membayangkan bahwa si Doni akan memakai produk Anda, sementara Anton tidak. Sinta mungkin akan mau mencoba, tapi Yani tidak. SIAPA harus dijawab dengan nama, bukan sekadar deskripsi tulisan. Dengan membayangkan Doni dan Sinta yang kita kenal, kita juga seharusnya lebih tahu mengenai latar belakang dan selera mereka.
How to hook them
Setelah terbayang bahwa Doni dan Sinta adalah target awal buruan kita, bayangkan bagaimana cara kita akan mengajak mereka untuk menggunakan/ membeli produk kita. Apakah harus ditemui secara langsung? Tag/mention di media sosial? Undangan email? Kirim link ke landing page?
Bagaimana kita akan menceritakan mengenai produk kita? Cetak brosur? Presentasi video a la Dropbox? Blogpost?
This is where your hustling skills are tested.
Setelah 12 tahun berkecimpung di dunia perbankan, Dondi Hananto mendirikan Kinara Indonesia, sebuah inkubator bisnis di Indonesia yang memiliki visi untuk membangun ekosistem kewirausahaan di Indonesia. Ia juga merupakan salah satu pendiri Wujudkan, sebuah platform crowdfunding untuk merealisasikan berbagai macam proyek kreatif di Indonesia. Anda dapat follow Dondi di Twitter, @dondihananto.
[Sumber gambar Flickr/macieklew]