YouTube dikabarkan akan segera meluncurkan beberapa saluran premium yang akan mematok biaya berlangganan antara US$1 sampai US$5 per bulan untuk pemirsanya, menurut laporan dari Financial Times. Akan ada 50 saluran yang akan memakai sistem baru ini, dan kabarnya akan dibuka mulai minggu ini.
Sepertinya pemasukan dari iklan dirasa masih kurang cukup, dan menurut penuturan Robert Kyncl, Wakil Presiden YouTube ke Wall Street Journal bulan Maret lalu, pembebanan biaya berlangganan adalah elemen yang cukup penting bagi kompensasi para pencipta karya di YouTube. Walau Kyncl mengakui akan ada kesulitan membuat orang rela membayar pada awalnya, tapi diharapkan lama kelamaan perilaku ini akan menjadi kebiasaan.
YouTube memang masih merupakan primadona layanan video di internet saat ini. Di Indonesia sendiri menurut Alexa, YouTube menduduki peringkat keempat situs yang paling banyak diakses setelah Google, Facebook dan Blogspot. Bukan hanya menonton, tapi kini pengguna asal Indonesia pun sudah terlihat aktif menciptakan dan mengunggah video ke YouTube, contohnya pada saat kehebohan selebriti beberapa minggu yang lalu yang membuahkan banyak video parodi.
Kalaupun YouTube meluncurkan saluran berbayar, ada kemungkinan pula Indonesia belum akan termasuk ke negara yang bisa mengaksesnya. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari YouTube.