Menanggapi seriusnya permasalahan banjir di Ibukota, Siaga Banjir mengumumkan pengembangan layanan versi desktop untuk pelaporan informasi banjir. Siaga Banjir berbasis web ini memberikan fungsi yang berbeda jika dibandingkan aplikasi mobile dengan nama yang sama. Meskipun demikian, kedua sistem ini saling melengkapi untuk memudahkan aliran data informasi soal banjir di Jakarta.
Sebelumnya aplikasi mobile Siaga Banjir memudahkan pengguna memantau status dan ketinggian pintu air di seluruh penjuru Ibukota DKI Jakarta untuk mengantisipasi titik banjir yang kemungkinan akan terjadi. Di versi desktop kali ini, pengguna dapat berkontribusi memberikan laporan melalui media sosial.
Memanfaatkan API Google Maps, pengguna yang mengakses http://siagabanjir.org/peta bakal disajikan peta Jakarta lengkap dengan laporan banjir yang dirangkum dari media sosial Twitter. Pengguna dapat berkontribusi dengan memberikan informasi melalui kicauan dengan membubuhi tagar #siagabanjir. Tim pengembang juga menggunakan streaming data dariakun Twitter resmi seperti @TMBerCPoldaMetro, @lewatmana, dan @RadioElshinta untuk menyajikan informasi yang lebih valid. Sepintas konsep ini menyerupai Jakarta Smart City yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta.
Untuk kegiatan secara offline, Siaga Banjir membangun posko-posko di titik banjir yang dapat dipantau melalui sistem Siaga Banjir. Informasi yang ditampilkan mencakup kuota posko, jenis bantuan yang dibutuhkan, serta contact person. Fitur ini juga membuka kesempatan bagi posko yang ingin menjadi partner Siaga Banjir. Legitimasi posko juga dapat diakses pengguna langsung dari sistem Siaga Banjir.
Demi mengakomodir pengguna dengan mobilitas tinggi, Siaga Banjir menawarkan fitur push notification berdasarkan lokasi yang ingin dipantau oleh pengguna. Cukup daftarkan nama lokasi yang ingin dipantau dan pilih periode pengiriman notifikasi yang diinginkan, yaitu per 1/3/6/12 jam. Nantinya jika ada banjir yang terjadi dalam radius 2,5 km dari lokasi yang dipantau, maka pengguna akan mendapatkan notifikasi melalui e-mail. Fitur premium ini membutuhkan biaya Rp 50.000 (one time payment) yang nantinya 70% total dana akan didonasikan pada korban banjir.
Untuk mendukung pendanaan pengembangan situs versi mobile, pembuatan database posko bantuan, dan notifikasi banjir berdasarkan lokasi, Siaga Banjir membuka kanal crowdfunding di Kitabisa dengan target Rp 30 Juta. Jika tercapai, pihaknya menjanjikan layanan notifikasi gratis untuk semua warga Jakarta dengan jumlah lokasi pantauan tak terbatas hingga musim penghujan 2015 berakhir.