Sebulan yang lalu Shopious melakukan pivot terhadap model bisnisnya. Awalnya Shopious memfungsikan diri sebagai marketplace yang berpartner dengan penjual pihak ketiga. Kewalahan mengurusi model bisnis seperti ini, Shopious berubah menjadi direktori toko online dengan skema berbayar. Semua urusan yang berhubungan dengan layanan pelanggan dan pembelian diarahkan langsung ke penjual. Efeknya langsung terlihat.
Menurut CTO Shopious Aditya Herlambang yang kami hubungi via email, para penjual lebih senang karena mereka mendapatkan kontak langsung oleh calon pembeli melalui layanan messaging pribadi (Line/BlackBerry Messenger/WhatsApp/Email) dan mereka tidak perlu lagi mengunggah foto di situs Shopious karena sudah terotomatisasi setiap kali penjual mengunggah info barang dagangan ke akun Instagram-nya. Saat ini semua penjual di Shopious adalah mereka yang sudah biasa berjualan melalui layanan media sosial Instagram.
Permasalahan marketplace yang tidak memiliki informasi akurat terkait ketersediaan barang dieliminasi dengan penjual menjawab langsung pertanyaan calon pembeli terkait permasalahan ini. Secara teori, ini adalah kemunduran untuk prosedur online marketplace yang modern. Meskipun demikian, dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh Shopious, langkah ini menjadi win-win solution bagi semua pihak yang terlibat.
Transaksi penjualan dilakukan di luar sistem dengan penjual hanya membayar biaya keanggotaan di Shopious yang terdiri dari 2 paket, Rp 35.000 per bulan untuk 10 foto atau Rp 50.000 per bulan untuk 20 foto. Saat ini ada 200 toko online berbayar yang terdaftar di Shopious dengan 150.000 kunjungan unik yang diperolehnya setiap bulan. Aditya menyebutkan jumlah toko online berbayar bertambah dengan pertumbuhan 10-20% setiap bulannya.
Shopious didirikan di bulan Mei 2013 dimotori oleh Aditya Herlambang dan Billy Halim. Di awal peluncurannya Shopious menghadirkan seratus toko pilihan yang fokus di produk-produk fashion.
Terkait dengan rencananya di tahun 2014, Aditya mengatakan akan memasukkan toko online yang berada di Facebook ke dalam target pasarnya. Selain itu mereka juga akan fokus ke area mobile mengingat saat ini hampir separuh kunjungan ke Shopious berasal dari pengguna mobile. Tahun ini mereka menargetkan untuk meluncurkan tampilan situs versi mobile dan native app untuk sejumlah platform. Aditya menutup pembicaraan dengan optimisme bahwa Shopious bakal memiliki satu juta barang yang terdaftar di akhir tahun.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]