23 January 2018

by Yoga Wisesa

Setelah Masa Pengembangan Selama 4 Tahun, Rust Siap Tinggalkan Early Access

Harga versi retail-nya dijual lebih mahal.

Awalnya didesain sebagai tiruan DayZ serta mengadaptasi elemen-elemen dari Minecraft, Rust terus berevolusi hingga menjadi permainan survival sejati berkat penambahan formula crafting serta digantinya zombi dengan beruang dan serigala. Kreasi Facepunch Studios ini juga memicu kemunculan game-game sejenis dan membantu mempopulerkan genre survival.

Meski versi awalnya mendapatkan respons yang kurang positif akibat begitu banyaknya bug, Rust terjual satu juta kopi hanya dua bulan setelah tersedia di Steam Early Access. Lalu di akhir 2015, ia dibeli oleh tiga juta gamer. Setelah masa pengembangan selama kurang lebih empat tahun ini, desainer Garry Newman mengabarkan kesiapan timnya untuk melangkah ke tahap berikutnya: meninggalkan early access dan melepas Rust versi 1.0.

Menariknya, peluncuran Rust tidak dilakukan secara meriah dan Facepunch Studios tak mau cepat-cepat beralih ke proyek selanjutnya. Mereka berjanji untuk tetap fokus pada ekspansi konten dan akan terus menyempurnakan Rust. Developer juga sudah menyiapkan agenda ke depan: memoles gameplay agar proses belajarnya tidak terlalu sulit, kemudian memperbaiki kecerdasan buatan NPC.

Versi rampung Rst diklaim akan berjalan lebih stabil. Itu berarti, developer tak lagi perlu buru-buru merilis patch atau perbaikan. Frekuensi update mingguan akan diubah menjadi tiap satu bulan. Developer juga punya rencana untuk menyediakan dua versi berbeda: satu merupakan versi stabil dengan update bulanan, dan versi eksperimental buat mencoba hal-hal baru. Anda dipersilakan menikmati semuanya secara berbarengan.

Anda harus memaklumi jika harga Rust 1.0 berbeda dari sewaktu game masih berada di tahap alpha. Facepunch Studios berniat menaikkan harga permainan dari US$ 20 menjadi US$ 35. Di kawasan Indonesia, saat ini akses ke alpha dibanderol Rp 136 ribu. Saya berasumsi angkanya naik ke kisaran Rp 330 ribuan.

Rust akan lepas landas dari Steam Early Access pada tanggal 8 Februari 2018.

Developer tak lupa mengucapkan terima kasih bagi semua orang yang telah perpartisipasi di program early access, terutama gamer yang memberikan masukan dan opini, serta dengan sabar melaporkan bug serta para cheater. Facepunch Studios juga sangat mengapresiasi para pemain yang berkreasi menciptakan skin dan turut merancang mode permainan baru.

Satu hal yang menghentikan saya membeli Rust (walaupun Early Access-nya dijajakan sangat murah) adalah ketiadaan kustomisasi karakter. Game ini menyuguhkan penampilan dan gender secara acak, padahal menciptakan karakter dari nol adalah bagian menyenangkan dari permainan berformula sandbox. Itu sebabnya saya lebih menyukai Conan Exiles.