Sesi panel kedua dalam acara Sparxup Awards 2012 telah dilaksanakan, sebelumnya ada dua keynote yaitu dari Willix Halim (Freelancer.com) serta Zane Adam (Senior Director Microsoft untuk Cloud and Platform Strategy). Untuk sesi panel kali ini menghadirkan empat pembicara yang membicarakan tema ‘Emerging Market Expansion’.
Empat pembicara tersebut adalah Akshay Patil (Head of Platform, Foursquare), Troy Malone (GM APAC, Evernote), Zane Adam (Senior Director Microsoft untuk Cloud and Platform Strategy), Norita Kobayashi (VP Business Development Departement GREE Singapura, Head of APAC/India Business Development GREE), dan Willix Halim (Vice President of Growth, Freelancer.com) dan di moderatori oleh Ryu Kawano Suliawan (CEO Veritrans Indonesia). Tema kali ini sangat menarik karena berhubungan dengan pengalaman, rencana serta strategi masing-masing perusahaan di emerging market, khususnya Indonesia.
GREE, yang merupakan perusahaan media internet asal Jepang yang memiliki beberapa layanan seperti jejaring sosial serta penerbit game, memutuskan kurang lebih 1,5 tahun yang lalu untuk berekspansi ke luar Jepang, mereka tadinya berfokus hanya pada pasar Jepang. Norita mengatakan bahwa strategi pelokalan yang mereka lakukan antara lain (untuk game) membawa judul game lokal Jepang ke pasar international, termasuk juga untuk India dan Indonesia.
Satu hal penting yang disorot dalam strategi pelokalan Gree oleh Norita adalah bahwa pelokalan bukanlah sekedar membuat game dalam bahasa lokal, tetapi yang penting adalah mencari core user di area lokal. Ia mengatakan bahwa pelokalan bahasa penting tetapi menemukan core user yang menggunakan layanan secara rutin dan menjadi heavy user adalah makna pelokalan bagi Gree.
Pendekatan yang berbeda dilakukan oleh Foursquare. Untuk pasar Indonesia layanan ini cukup digemari oleh orang Indonesia tetapi mereka tidak atau belum memiliki kehadiran tim khusus di Indonesia. Akshay Patil mengatakan bahwa Foursquare (yang masih perusahaan kecil) menjalankan strategi untuk mendukung para super user (relawan pengguna yang memiliki wewenang untuk meloloskan saran lokasi) yang ada di Indonesia untuk ikut membantu mengenalkan berbagai layanan mereka pada pengguna lokal. Mereka belum memerlukan kehadiran lokal, selain karena masih merupakan perusahaan kecil, dengan strategi seperti sekarang mereka telah mendapatkan pertumbuhan pengguna yang tinggi.
Selain dukungan atas super user, untuk Indonesia beberapa pelokalan yang dilakukan Foursquare antara lain adalah menyediakan layanan mereka dalam bahasa Indonesia, juga menyediakan aplikasi BlackBerry yang di sini banyak penggunanya. Foursquare lebih menonjol kemitraaan dengan berbagai pihak dengan layanan mereka. Untuk para pengembang, mereka menyediakan API yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi yang menyasar pasar lokal.
Bagaimana dengan Evernote? Layanan ini saat ini telah memutuskan untuk memasuki pasar international termasuk Asia dimana Indonesia juga menjadi salah satu perhatian. Troy mengatakan bahwa meski user di sini masih cukup kecil (dibandingkan dengan pengguna di negara lain – 250.000 pengguna) namun pertumbuhannya sangat pesat dan butuh dukungan untuk memaksimalkannya. Mereka melihat dari layanan yang disediakan, salah satunya adalah Evernote Business, jika layanan ini hadir di Indonesia, mereka akan butuh kehadiran lokal dalam rupa tim dari Evernote di Indonesia.
Dari semua peserta panelis, yang paling lama telah memasuki pasar Indonesia bisa jadi adalah Microsoft. Indonesia adalah salah satu area pertumbuhan, mereka juga memiliki kemitraan di berbagai negara, termasuk Indonesia dengan para penjual, distributor untuk berbagai produk mereka. Zane Adam menjelaskan bahwa kemitraan bagi Microsoft adalah salah satu hal penting.
Berbeda dengan Freelancer, salah satu perusahaan yang baru saja memasuki pasar Indonesia secara resmi adalah Freelancer.com. Dijelaskan Willix, Freelancer memandang penting kehadiran lokal, salah satunya adalah dengan memiliki Country Manager untuk Indonesia. Beberapa layanan mereka juga memerlukan kehadiran di Indonesia, seperti para freelancer pengguna layanan mereka serta sistem pembayaran.
Berbicara tentang rencana para perusahaan ini Indonesia, Akshay mengatakan bahwa mereka akan berfokus untuk mendukung terus para super user sebagai salah satu pintu untuk menjelaskan layanan mereka di Indonesia. Sedangkan Evernote akan mengfokuskan para pertumbuhan pengguna asal Indonesia, salah satu caranya adalah dengan menggelar hackathon di Sparxup Awards. Troy menjelaskan bahwa Evernote juga berencana untuk menggelar acara serupa dengan produsen handset di Indonesia (Android) low-end. Mereka juga ingin mengenal para pengembang di Indonesia dan mengatakan mungkin akan meng-hire pengembang asal Indonesia.
Tiga perusahaan lain juga memiliki rencana mereka sendiri untuk pasar Indonesia. Zane Adam mengatakan bahwa Indonesia adalah taruhan besar dari sisi ekspansi pasar, mereka akan membawa berbagai produk ke Indonesia, termasuk layanan cloud mereka. Microsoft juga aktif mendekatkan diri dengan para developer lokal. Sedangkan untuk Greee, Norita mengatakan bahwa GREE juga mencari peluang untuk pasar di Indonesia, dari sisi teknis mereka mencari pengembang dari Bandung dan Jakarta. Game lokal Jepang mereka untuk menyasar pasar Asia ada di tablet, seperti iOS dan Android, tetapi karena penggunannya di sini masih belum banyak mereka terus merancang strategi untuk mengembangkan pasar di Indonesia. Freelancer yang telah hadir di Indonesia juga mengejar pertumbuhan pengguna di Indonesia, serta berencana untuk mengembangkan tim yang ada di Indonesia.
—
Menarik untuk mempelajari bagaimana para perusahaan ini memutuskan strategi pelokalan mereka, salah satu kata kunci yang muncul dalam proses diskusi adalah partnership atau kemitraan. Foursquare yang bermitra dengan para super user dan pengguna layanan mereka, baik bisnis atau user biasa, Microsoft dengan para distributor mereka.
Kebutuhan untuk kehadiran di pasar lokal juga bisa tergantung kebutuhan ekspansi perusahaan. Seperti Foursquare yang belum butuh tetap memilih untuk bermitra, atau Evernote yang ingin meningkatkan pengguna dengan hadir melalui hackathon dan kegiatan lokal lain atau Freelancer yang melihat pertumbuhan pengguna dan memutuskan untuk merilis layanan bahasa Indonesia dan menghadirkan karyawan khusus untuk menangani pasar lokal.
Kehadiran di pasar lokal juga tidak hanya menyasar konsumen tetapi juga pengembang, seperti Microsoft, Evernote dan juga Foursquare mengajak para pengembang untuk membuat aplikasi atau layanan dari platform yang tersedia.
Catatan tambahan atas Indonesia, beberapa peserta panelis memuji kualitas pengembang lokal, salah satu indikatornya adalah dari kegiatan hackathon yang baru saja dilaksanakan dan tinggal menunggu para pemenang. Willix yang juga menjadi juri hackathon dan hadir di acara demo day Sparxup juga melihat bahwa startup yang ada di Indonesia telah cukup maju dan berkelas dunia. Meski tidak hadir di acara hackathon namun perwakilan dari Evernote hadir selama acara, dan Troy mengatakan bahwa dari sisi aplikasi yang dibuat, Evernote terkesan dengan talenta para pengembang, jika di kembangkan lebih lanjut akan menjadi aplikasi yang lebih baik.
Pasar lokal menarik bagi perusahaan luar, beberapa sudah hadir di sini. Tentunya ini perkembangan yang baik juga bagi para pengusaha di bidang digital untuk memanfaatkan momentum dan terus mempelajari berbagai perkembangan yang ada dan memperbaiki layanan mereka.
Saat tulisan ini ditulis, sesi panelis telah memasuki sesi terakhir. Acara akan dilanjutkan dengan malam penganugerahan untuk memberikan hadiah pada para pemenang dan dua hadiah utama serta hadiah untuk pemenang hackathon dan penutupan acara.