Bagi mayoritas orang, Cortana adalah asisten personal yang Microsoft racik untuk platform Windows 10. Seperti software asisten sejenis, Cortana bisa membantu mengingatkan jadwal serta mengerjakan tugas via perintah suara. Tapi bagi gamer, nama Cortana selalu lekat dengan kecerdasan buatan yang setia membantu Master Chief dalam seri permainan Halo.
Ada kabar gembira bagi Anda yang ingin agar Cortana disajikan bukan sekedar suara. Terinspirasi dari karakteristik sang sidekick, Jarem Archer, seorang developer asal Florida mencoba ‘menghidupkan’ Cortana melalui pendekatan hologram. Tak sekedar berniat memunculkan asisten pribadi digital tersebut di dunia nyata, gagasan ini didorong oleh keinginannya menghadirkan Cortana di perangkat-perangkat elektronik rumah tangga.
Cortana kreasinya tidak betul-betul muncul di udara. Ia tampil di tengah-tengah perangkat berkonstruksi piramida transparan. Struktur ini memanfaatkan tiga lembar cermin, sebuah monitor portable USB – bekerja layaknya PC sejati. Archer mendesain sendiri tiap-tiap bagiannya, kemudian mencetaknya dengan printer 3D. Supaya Cortana bisa ‘berbicara’, ia juga mencantumkan unit speaker di area base.
Sistem tersebut mengusung microcontroller Arduino untuk mengendalikan cahaya, dibekali RAM sebesar 4GB, dan berjalan di atas OS Windows 10.
Sisi software-nya tidak kalah canggih. Archer menggunakan dua bagian terpisah: pertama adalah aplikasi Unity 3D untuk menampilkan serta menganimasikan Cortana lewat tiga sudut berbeda; disambungkan ke software kedua buat menghubungkannya ke layanan web. Hebatnya lagi, sistem ini mampu melacak wajah secara real-time via kamera depan, sehingga mampu mengikuti posisi user dan memastikannya tersuguh bak objek tiga dimensi.
Cortana di perangkat milik Jarem Archer mempunyai penampilan layaknya tokoh di game Halo. Untuk menciptakan animasi tangan, Archer meminta sang istri buat menjadi model motion capture via sepasang Microsoft Kinect. Ia merancangnya sedemikian rupa agar Cortana memperlihatkan animasi berbeda tiap kali diminta melakukan pencarian.
Karena perangkat ini bekerja layaknya sistem berbasis Windows 10, device tak hanya dapat melaksanakan perintah sederhana atau menjawab pertanyaan dasar saja, namun juga dapat membantu sistem smart home hingga penyajian hiburan di rumah (seperti musik). Archer menjelaskan, fungsinya bisa diperluas cukup dengan membangun aplikasi UWP (Universal Windows Platform).
Untuk sekarang, proyek ini masih dalam tahap pengerjaan. Archer ingin membubuhkan lebih banyak variasi animasi serta memuluskan gerakan tubuh Cortana.
Sumber: Unt1tled.com.