Dark
Light

Pendukung Bitcoin Beli Vila Mewah di Bali Seharga Lima Milyar Dengan Bitcoin

1 min read
March 25, 2014

Beberapa waktu lalu, kami sempat menyinggung perihal pengadopsian Bitcoin di Indonesia yang semakin meluas di tengah kisruh regulasi penggunaannya oleh Bank Indonesia. Hal tersebut bisa jadi benar adanya. Baru-baru ini, seorang pengoleksi Bitcoin yang tak disebutkan namanya diberitakan telah rela menggelontorkan 800 Bitcoin untuk melego salah satu vila super mewah yang berlokasi di Seminyak Bali. Apakah ini merupakan salah satu sinyal positif Bitcoin untuk berkembang di Indonesia?

Kabar ini dilansir pertama kali oleh The Wall Street Journal pada 19 Maret lalu. Menurut situs berita tersebut, sesosok orang yang tak diketahui namanya diketahui telah melakukan pembelian vila mewah dua kamar di Bali lewat situs BitPremier. Situs ini sendiri merupakan situs marketplace yang khusus menjual barang-barang super mewah yang dapat dibeli dengan Bitcoin.

Jika disetarakan, vila yang terjual seharga 800 Bitcoin tersebut – menurut kurs Bitcoin yang berlaku saat ini – akan memiliki nilai lebih dari US$ 440.000 atau setara dengan lebih dari Rp 5 milyar. Transaksi sesosok misterius ini diklaim sendiri oleh pihak BitPremier merupakan penjualan dengan nilai transaksi tertinggi berdasar keuntungan yang didapat sejak pertama kali BitPremier berdiri.

Lalu dapatkah “fenomena” ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan Bitcoin di Indonesia? Belum tentu. Walau hingga kini sudah mulai bermunculan para pelaku industri Indonesia yang telah mengadopsi penggunaan Bitcoin seperti misalnya situs Indowebster, Artabit, dan dari ranah offline seperti yang dilakukan oleh Bitwyre (distributor Bitcoin lokal) terhadap beberapa merchant, pembelian vila dengan harga Bitcoin yang sangat fantastis tadi tak serta merta memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan Bitcoin di Indonesia.

Banyak tantangan yang dihadapi Bitcoin untuk berkembang di Indonesia. Mulai dari instabilitas nilai tukar, rentan terhadap peretasan, hingga kepastian regulasi hingga saat ini masih menghalangi pengadopsian Bitcoin terhadap kegiatan transaksi jual-beli di masyarakat Indonesia. Adapun, Bitcoin di Indonesia bagi sebagian orang menganggapnya sebagai salah satu komoditas atau lebih tepatnya menjadi sarana investasi walau tidak (belum) ada payung hukum yang menaunginya.

Terlepas dari itu, pembelian vila yang “kebetulan” berlokasi di Indonesia dengan Bitcoin tadi juga memiliki sedikit sisi positif yang pantas dilirik. Bitcoin yang memang sengaja disiapkan sebagai mata uang masa depan memiliki sisi keunggulan dari kecepatan transaksi dengan nilai yang tak terbatas. Hal ini dibuktikan lewat transaksi pembelian vila seharga Rp 5 milyar tersebut cukup dilakukan dengan waktu yang singkat.

Kembali seperti yang dilansir oleh The Wall Street Journal, Ronny Tome sang pialang properti yang menjual vila tersebut mengungkapkan, kecepatan transaksi Bitcoin sangat jauh lebih cepat ketimbang transaksi melalui perbankan konvensional. “Semuanya hanya cukup dilakukan dalam waktu satu jam. Jika melakukannya dengan melalui transfer bank secara normal, setidaknya transaksi akan membutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan satu minggu,” ungkapnya.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

Razi Thalib: Manajemen Produk, Kunci Startup Untuk Menangkan Ceruk Pasar

Next Story

Game Assassin’s Creed Terbaru, Unity, Berlatar Masa Revolusi Perancis

Latest from Blog

Don't Miss

Find X8 Series Bali

OPPO Find X8 Series Akan Rilis Global di Bali, Indonesia

Kepastian tanggal peluncuran dari flagship terbaru OPPO sudah muncul. Secara
NFT Bitcoin Yuga Labs: TwelveFold

NFT Bitcoin Yuga Labs Hasilkan Lebih dari 250 Miliar Rupiah dalam Semalam

Yuga Labs telah resmi meluncurkan proyek NFT Bitcoin perdananya yang