Situs online marketplace bagi dunia kerajinan kreatif CraftLine, resmi diluncurkan ulang. Lewat tampilan baru serta penyegaran konsep, CraftLine merombak total seluruh fiturnya serta menyempurnakan layanan transaksi jual-beli barang kerajinan kreatif dengan misi membantu memajukan industri usaha kecil dan menengah di Indonesia lewat jaringan digital.
Diumumkan lewat siaran pers, situs yang pertama kali diluncurkan pada Agustus 2013 ini seakan memiliki “wajah” baru yang semakin serius menghadirkan layanan online marketplace bagi insan kerajinan kreatif Indonesia. Jika sebelumnya hadir dengan tampilan yang cukup sederhana, CraftLine kini mengusung tampilan antarmuka yang cukup impresif dan mengadaptasi tampilan situs yang lebih modern.
Namun tentu bukan tampilannya saja yang menjadi fokus pembaruan CraftLine kali ini. Startup yang diketahui berbasis di Surabaya tersebut juga mengumumkan berbagai fitur baru yang diklaim fokus terhadap layanan sistem transaksi yang kian disempurnakan. Dijelaskan, ada beberapa fitur baru yang kini hadir seperti pembukaan ragam payment gateway, fitur berbagi a la jejaring sosial, pencarian spesifik, penyempurnaan fungsi unggah ragam produk, hingga dukungan konversi mata uang asing seluruhnya dihadirkan demi memudahkan sistem transaksi di dalamnya.
Berbicara mengenai sistem pembayaran yang telah disinggung tadi, CraftLine terlihat cukup serius menggarap layanan pembayaran yang ditujukan untuk kemudahan bagi pihak penjual dan pembeli di dalamnya. Disematkan ada beberapa payment gateway yang umum digunakan seperti layanan PayPal dan kartu kredit. Selain kedua metode tadi, pengguna juga bisa memanfaatkan layanan pembayaran yang dikembangkan sendiri oleh CraftLine yakni C Wallet.
C Wallet berfungsi layaknya Rekening Bersama, di mana layanan ini memungkinkan dana yang telah dikeluarkan pembeli baru akan dikirimkan kepada penjual setelah barang yang dipesan pembeli benar telah diterima. Metode ini tentu mampu meminimalisir tindakan penipuan baik yang dilakukan oleh kedua belah pihak.
Untuk fitur-fitur lainnya, CraftLine seakan “hanya” meningkatkan pengalaman pengguna baik dari pengalaman berbagi produk di dalamnya dengan fitur jejaring sosial yang dihadirkan, maupun pencarian produk yang kini dapat terkurasi dengan lebih baik berkat kehadiran fitur advanced search. Seraya melengkapi fitur-fitur tadi, CraftLine juga menghadirkan fitur konversi mata uang asing yang sengaja dikembangkan untuk menjamah pasar internasional. Seperti yang mungkin sudah diketahui, peminat industri kerajinan Indonesia juga banyak datang dari pembeli yang berasal dari luar negeri.
Dari peluncuran ulang CraftLine yang baru saja diluncurkannya ini, kesimpulan singkat yang dapat ditangkap ialah secara tidak langsung CraftLine mencoba untuk mencoba membawa iklim industri kerajinan Indonesia untuk mengarah ke ranah global dengan memanfaatkan ekosistem online yang jangkauannya tentu tak terbatas.
Melihat konsep dan tampilan baru CraftLine, saat ini tak begitu banyak pembenahan yang mesti dilakukan, hanya saja untuk sistem pembayaran ada baiknya CraftLine juga memperluasnya dengan layanan lain yang juga digunakan oleh banyak pengguna. Di sisi lain, pengembangan ke ranah mobile juga patut diperhatikan dengan dikembangkannya aplikasi mobile untuk jangkauan pengguna lebih luas lagi dari sebelumnya.
[ilustrasi foto: Shutterstock]