Ajang kompetisi INAICTA 2013 telah berakhir awal September lalu, namun ‘perlombaan’ bagi para inovator dunia digital ini tak berhenti sampai di situ saja. 21 pemenang dari 21 kategori yang dilombakan kembali diundang untuk mengikuti program Digitalpreneurship pada tanggal 16-17 September 2013 lalu bertempat di hotel Santika Premiere, Slipi, Jakarta Barat.
Program Digitalpreneurship adalaha program yang baru tahun ini diperkenalkan dalam rangkaian acara INAICTA untuk mempertemukan para praktisi dan para investor. Kegiatan pertama berupa workshop, bagaimana mengelola bisnis dan produk sampai mengelola keuangan dengan materi yang langsung diberikan praktisi digital.
Kegiatan berikutnya adalah workshop membuat bisnis plan dan mempresentasikan karya. Di sini programer atau para inovator diajarkan untuk menterjemahkan bahasa programer yang rumit ke dalam sebuah bahasa bisnis yang bisa dimengerti investor.
Selama dua hari mereka mendapatkan penggemblengan dalam bentuk seminar, workshop, serta networking night yang khusus disiapkan untuk pemenang INAICTA 2013. Pemenang dari masing-masing kategori diasah kemampuan berbisnisnya dan diberikan materi seputar kewirausahaannya. Tak ketinggalan,dan ini yang paling menarik, menjembatani inovator kepada jaringan bisnis dan industri.
Penghujung acara penutup kegiatan INAICTA 2013 yang disebut Investor Night ini merupakan ajang bagi sembilan pemenang yang terpilih untuk memiliki kesempatan mempresentasikan karyanya di hadapan investor.
“Yang terpilih melakukan pitching malam ini adalah hasil dari workshop selama dua hari. Mereka yang paling siap dari segi bisnisnya,” ujar Antonny Liem, CEO Merah Putih Incubator, kepada DailySocial disela-sela acara. Lebih lanjut Anthony menjelaskan bahwa kompetisinya sendirinya tentang karya, sedangkan pada malam itu, semua tentang kewirausahaan.
Selain Antonny Liem yang menjadi pembicara dari kalangan profesional untuk menyampaikan materi selama seminar, ada juga sederet nama praktisi digital lainnya seperti Budi Syahbudin , founder Doku.com, Herman Kwok, CEO SemutApi Colony & Klix Digital, David Wayne Ika, CEO Lintas.me. Topik yang diberikan antara lain cara membangun bisnis, manajemen keuangan, pengembangan pelanggan, branding , dan cara melakukan presentasi yang efektif.
Sembilan pemenang yang dinilai siap dari sisi produk dan model bisnisnya untuk mendapat kesempatan tiga menit mempresentasikan karyanya di depan investor antara lain O-jex, E-fishery, Brainstat, Sobotaire, Warna, Marble, Eresto, Shoop, dan Isikota.
Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Dalam pidatonya Menteri menyampaikan, “Indonesia punya misi besar menargetkan 6,8 triliun dolar BDP, serta menduduki peringkat delapan besar pada tahun 2045. Tetapi cita-cita ini tak mungkin tercapai tanpa sinergi dari berbagai pihak.”
Ia pun menyampaikan, Indonesia yang selama ini menggantungkan hidupnya pada sumberdaya alam yang kaya, sudah saatnya menggali dari kanal lain yang tak ada habisnya, yakni sumber daya manusia. “Sumber kecerdasan dari anak bangsa yang diwujudkan melalui karya inovator kreatif. Hal ini jangan sampai mentok dari segi pendanaan.”