Kita tidak perlu merujuk data komprehensif dari analis untuk menilai bahwa Cortana kalah pamor jauh dari Alexa maupun Google Assistant. Microsoft pun menyadari akan hal ini. Jadi ketimbang terus memaksakan agar Cortana bisa bersaing ketat dengan asisten virtual lainnya, Microsoft memilih menetapkan arahan lain buat Cortana.
Berdasarkan pernyataan CEO Microsoft, Satya Nadella, yang dikutip oleh The Verge, Microsoft tak lagi melihat Cortana sebagai kompetitor Alexa maupun Google Assistant. Sebaliknya, Cortana harus menjadi fitur yang bisa diakses dari banyak tempat, termasuk dari Alexa dan Google Assistant.
Skenario yang didambakan Microsoft pada dasarnya mirip seperti bagaimana aplikasi-aplikasi bikinannya sekarang dapat dengan mudah digunakan oleh pemilik perangkat Android maupun iOS. Sejauh ini, Cortana memang sudah bisa diakses melalui Alexa, akan tetapi tidak demikian untuk Google Assistant, dan Microsoft sepertinya perlu berusaha lebih keras lagi untuk meyakinkan Google.
Hal ini bukanlah tidak mungkin, sebab jauh sebelum ini, Cortana sudah bisa dihubungkan dengan Gmail. Lebih lanjut, rencana Microsoft untuk memisahkan Cortana dengan fitur search bawaan Windows 10 yang diumumkan baru-baru ini bisa diartikan mereka dapat berusaha lebih maksimal dalam memperluas cakupan Cortana di banyak platform sekaligus.
Di sisi lain, arahan baru untuk Cortana ini juga dapat dilihat sebagai akhir dari tren smart speaker berintegrasi Cortana. Populasinya selama ini memang tidak banyak, namun itu juga bukan berarti Cortana bakal tidak mempunyai rumahnya sendiri sama sekali, sebab perangkat seperti Surface Headphones masih eksis.
Sumber: The Verge.