Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Rudiantara berencana mengalokasikan dana sebesar Rp. 50 Miliar untuk mendorong program penggunaan domain .id yang selama ini didengungkan pemerintah. Dengan mendongkrak jumlah penggunaan domain .id diharapkan Indonesia dapat mengurangi penggunaan bandwidth internasional.
Rudiantara menjelaskan dana sebesar Rp. 50 Miliar tersebut akan akan dimasukkan ke dalam anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemenkominfo) pada tahun 2016 mendatang. Dengan dana tersebut pemerintah akan menyediakan setidaknya satu juta domain .id gratis untuk membantu masyarakat Indonesia beralih dari domain .com ke domain .id.
“Kita rekomendasikan untuk pakai .id. Makanya tahun depan daripada kita pusing kan, ya sudah mau gak kita sejuta domain .id,” ujarnya.
Selama ini harga yang dikenakan untuk domain .id beragam. Untuk domain .co.id harganya mencapai Rp. 100.000 per tahun, untuk apapun.id dibanderol Rp.500.000. Meskipun demikian, Rudiantara yakin bahwa harga yang diberlakukan bisa saja berbeda jika dilakukan pembelian secara massal. Menurutnya harganya bisa mencapai Rp. 50.000 per domain, sehingga dana Rp. 50 miliar dirasa cukup untuk satu juta domain.
“Yang penting mekanisme ini didorong ke public domain. Jadi kita keluar Rp 50 miliar itu apakah bertahap atau apa. Daripada program yang gak jelas, kan ini jelas Rp 50 miliar buat web .id. Bukan berarti (program) yang sekarang gak jelas ya,”ujar Rudiantara seperti dikutip dari Kompas.
Sejauh ini. menurut data Pandi, di tahun 2014 penggunaan domain .id mengalami peningkatan 21 persen. Data terakhir bulan Maret menunjukkan capaian angka 131.488 domain .id terdaftar.
Bagi Rudiantara program ini bukanlah program pemborosan. Ia memandang dengan mengalihkan pengelola situs menggunakan domain .id ini akan menjadi langkah awal yang bagus untuk mencoba mengurangi konsumsi bandwidth internasional.
“Harus ada yang hitung berapa saving-nya, berapa bandwidth internasional yg bisa di-save karena aftermarket policy kita,” ujarnya.
Rudiantara juga mengutarakan bahwa dana sebesar Rp.50 miliar itu kecil dibanding dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membayar bandwidth internasional yang bisa mencapai ratusan miliar. Selain menghemat bandwidth, penggunaan domain .id diharapkan dapat membantu memberikan kualitas dan kecepatan akses yang lebih baik.