Dark
Light

Sejumlah Rencana KKday di Indonesia Setelah Pendanaan Seri C

1 min read
October 9, 2020
Co-founder & COO KKday Weichun Liu
Co-founder & COO KKday Weichun Liu

Akhir bulan September lalu, platform penjualan tiket dan paket atraksi wisata KKday merampungkan pendanaan seri C senilai $75 juta. Dipimpin oleh Cool Japan Fund dan National Development Fund. Investor sebelumnya juga terlibat, di antaranya adalah Monk’s Hill Ventures dan MindWorks Capital. Pendanaan baru ini akan digunakan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Taipei untuk terus mengembangkan bisnis di Asia dan global. Pengembangan platform Rezio lebih lanjut juga masuk dalam rencana perusahaan.

Di Indonesia sendiri saat ini KKday telah memiliki lebih dari 300 produk. Perusahaan melihat peluang yang besar untuk melakukan ekspansi ke berbagai kota dan destinasi wisata di Indonesia. Selain membawa pengunjung dari luar ke Indonesia, KKday juga sedang mengembangkan produk yang melayani penduduk lokal Indonesia. Misalnya, bekerja sama dengan Majestic Ferry untuk menyediakan paket khusus bagi masyarakat Indonesia.

“Kami akan terus memperluas tim dan operasi kami di Jepang, Korea, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Kami juga akan fokus membangun ekosistem pemasok atau penyedia aktivitas kami dan membantu mereka digitalisasi karena itu akan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna akhir – pelancong. Kami juga akan terus mengoptimalkan layanan kami dan menciptakan pengalaman unik bagi wisatawan di platform kami,” kata Co-founder & COO KKday Weichun Liu.

Luncurkan platform booking management “Rezio”

Kondisi pandemi yang berkepanjangan ternyata tidak menyurutkan inovasi KKday. Menyesuaikan perubahan dan kebiasaan baru wisatawan, KKday meluncurkan Rezio sebagai platform all-in-one booking management, yang bisa dimanfaatkan oleh operator travel dan penyedia wisata aktivitas/atraksi secara global.

Platform ini diklaim mampu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi bagi penyedia. Beberapa layanan yang bisa dimanfaatkan di antaranya adalah, pengaturan sederhana untuk online store, manajemen inventaris secara real-time di berbagai kanal pemesanan, voucher khusus untuk berbagai skenario pemesanan, dan integrasi dengan gateway pembayaran lokal.

“Semua fitur juga dapat diakses di perangkat seluler, yang memungkinkan penyedia perjalanan dan atraksi untuk mengelola pemesanan di mana saja, agar bisa fokus untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik,” kata Weichun.

Covid-19 telah mempercepat digitalisasi untuk industri perjalanan. Kondisi tersebut telah mendorong KKday untuk berinovasi dan bekerja lebih dekat dengan penyedia perjalanan untuk mendukung bisnis mereka. Pandemi telah mendorong banyak penyedia layanan untuk beradaptasi, berinovasi, dan berinvestasi dalam teknologi agar bisa bertahan.

“Ke depannya travelling akan berbeda karena perilaku konsumen bergeser menjadi lebih digital dengan cepat. Wisatawan lebih cenderung mengambil pendekatan hati-hati dan akan lebih memperhatikan kebersihan saat melakukan tur kelompok. Kami juga melihat rebound yang kuat untuk perjalanan domestik dan experiences di Jepang, Korea, Taiwan dan Hong Kong. Wisatawan mencari kegiatan lokal baik itu glamping atau island hopping, yang diprediksi sebagai pengganti yang baik untuk outbound travel,” kata Weichun.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Unreal Engine Kini Dipakai untuk Mengembangkan Sistem Infotainment Mobil

Next Story

Tanpa Bantuan Kabel, Luna Display Sulap iPad Menjadi Layar Kedua Laptop

Latest from Blog

Don't Miss