Dark
Light

Seer, AR Helmet Pesaing Google Glass yang Terinspirasi oleh Iron Man

1 min read
February 24, 2015

Jika Anda pernah menonton film Iron Man, Anda tentunya masih ingat bagaimana sang lakon, Tony Stark, begitu enaknya bermain-main dengan data yang tampil di helm atau layar virtual di kantornya. Itulah teknologi augmented reality (AR), dan tampaknya sebuah perangkat hasil crowdfunding bernama Seer berniat merealisasikan pengalaman immersive yang dirasakan Iron Man ke dunia nyata.

Ini bukan pertama kalinya kita melihat suatu perangkat yang dilengkapi teknologi AR. Google Glass adalah salah satu yang menjalani debutnya paling awal di tahun 2013 kemarin, dan yang terbaru adalah perangkat beyond AR dan VR Microsoft HoloLens yang dilengkapi dengan prosesor hologram tersendiri. Namun ada yang berbeda dari Seer, ia diklaim mampu memberikan pengalaman yang lebih immersive ketimbang perangkat AR lainnya.

Caranya adalah dengan memberikan jangkauan pandangan yang luas, tepatnya seluas 100º secara horizontal. Artinya, menggunakan Seer setara dengan menonton TV 200+ inci dari jarak sekitar 2,5 meter – Google Glass hanya 25 inci.

Hal ini dimungkinkan berkat penerapan teknologi optik yang cukup rumit, dimana lensa tunggal milik Seer akan memperbesar gambar yang tampil pada layar smartphone, dan di saat yang sama, algoritma Seer akan mengompensasi distorsi gambar secara otomatis.

Info menarik: RideOn Goggles, Kacamata Ski dengan Teknologi Augmented Reality

Seer 02

Daya tarik lain Seer adalah desainnya. Ia lebih menyerupai sebuah helm ketimbang headset. Ini berarti pengguna yang berkacamata tidak perlu melepasnya untuk bisa memakai Seer.

Lebih menarik lagi, Seer juga bisa berfungsi layaknya virtual reality (VR) headset hanya dengan satu aksesori tambahan, yakni penutup lensa. Dengan demikian, berganti mode antara AR dan VR hanya sebatas melepas atau memasang aksesori penutup lensa tersebut.

Pihak pengembang Seer, Caputer Labs Inc, merupakan salah satu pemercaya filosofi open source. Anda pun bebas mengoprek hardware Seer, dan keterbukaannya dalam hal software bergantung pada platform Android dan iOS.

Ya benar, Seer menggunakan smartphone sebagai tenaga penggeraknya, sama seperti Samsung Gear VR maupun LG VR for G3. Singkat cerita, selipkan smartphone dengan ukuran layar tidak lebih dari 6 inci, lalu nikmati proyeksi konten (film, game, aplikasi AR) sebesar 200 inci lebih di depan mata Anda.

Info menarik: Panasonic Juga Sedang Menggarap Perangkat Virtual Reality

Mengoperasikan Seer juga bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menggerak-gerakkan kepala menggunakan aplikasi bawaan Seer sampai menggunakan aksesori nirkabel (Bluetooth atau Wi-Fi) seperti joystick, controller, keyboard, leap motion atau smartwatch.

Untuk sesi gaming sendiri, pihak pengembang Seer telah menyiapkan aksesori khusus untuk menyambung ke game console atau PC. Aksesori ini sejatinya merupakan layar full-HD berteknologi IPS dengan modul HDMI yang Anda selipkan ke dalam Seer – menggantikan smartphone. Kemudian Anda hanya perlu menyambungkannya via kabel atau Wi-Fi (MiraCast, DLNA), dan sesi gaming paling immersive pun siap dimulai.

Kampanye penggalangan dana Seer sebenarnya sudah terpenuhi meski baru akan berakhir tanggal 3 Maret nanti. Dengan pledge senilai $99 (Rp 1,3 juta) – tidak termasuk biaya pengiriman internasional – Anda bisa memperoleh satu unit Seer dalam warna Arctic White atau Jet Black. Pledge lain senilai $198 (Rp 2,6 juta) akan memberikan Anda satu unit Seer plus aksesori Display Kit untuk menyambung ke game console atau PC.

Sumber: Kickstarter via Wareable.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

CEO DailySocial Menjadi Salah Satu Moderator Event Social Media Week Jakarta 2015

Next Story

Ini Video Iklan Android One di Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat