Entah kenapa, Jepang tampaknya sangat terobsesi dengan robot. Robot itu pun tak harus berwujud mecha yang bisa dikendalikan manusia sebagai alat bantu ‘perang’ raksasa bernama Kuratas. Di saat yang sama, Jepang juga memanfaatkan keandalannya di bidang robotik guna membangun sebuah pabrik selada otomatis.
Namun tidak selamanya robot punya reputasi baik di Jepang. Ambil contoh drone. Di saat dunia sedang dilanda demam robot terbang tersebut, Jepang justru punya sejumlah pengalaman buruk dengannya. Yang paling parah, atap rumah Perdana Menteri Jepang sempat dihinggapi drone yang membawa pasir radioaktif, dikendalikan oleh seorang demonstran dari kejauhan.
Maka dari itu, sebuah perusahaan bernama Lapis Semiconductor ingin meminimalisir pandangan buruk publik Jepang terhadap drone sekaligus mempromosikan inovasinya di bidang komputasi. Caranya adalah dengan memperkenalkan sebuah drone bernama Orizuru. Apakah nama ini terdengar tidak asing? Ya, karena istilah “orizuru” mengacu pada bangau kertas yang sangat populer di kelas origami.
Info menarik: Tamu Hotel Canggih di Jepang Ini Akan Dilayani Oleh Robot
Wujud Orizuru sama sekali tidak menyerupai drone tradisional. Cara terbangnya pun tidak mengandalkan baling-baling sama sekali, melainkan sepasang sayap yang akan dikepakkan layaknya seekor burung bangau asli. Kerangkanya terbuat dari nilon hasil cetak 3D, yang ditutup oleh lapisan kertas.
Rahasia di balik kemampuan terbang Orizuru adalah sebuah microcomputer bernama Lazurite Fly yang menjadi otaknya. Inilah yang sebenarnya hendak dipromosikan oleh Lapis Semiconductor. Dibandingkan produk serupa seperti Arduino, Lazurite Fly diklaim 90 persen lebih efisien soal konsumsi energi, dan ukurannya pun tidak jauh berbeda dari sebuah SD card, dengan bobot cuma 31 gram.
Lazurite Fly juga mengemas teknologi komunikasi nirkabel. Dalam kasus Orizuru, ia bisa dikontrol dari kejauhan seperti drone pada umumnya. Menariknya, di masa yang akan datang kemungkinan desain dari Orizuru akan dirilis secara publik sehingga konsumen bisa merakit sendiri bangau kertasnya, sekaligus menyematkan komponen elektronik yang diperlukan untuk menerbangkannya.
Sumber: CNET. Sumber gambar: Lapis Semiconductor Blog.