Dark
Light

Scraplr Ubah Nama Menjadi The Trendiest, Kini Masuk Tahap Private Alpha (+Invites)

2 mins read
January 26, 2011

Masih ingat artikel tentang tim Scraplr yang mendapatkan pendanaan dari East Ventures dan sedang mengembangkan aplikasi social media analytic? Nah, DailySocial berkesempatan melihat secara dekat dan hands-on aplikasi yang kini telah masuk dalam taraf private alpha ini.

Nama aplikasi dari tim Scraplr ini juga bukan lagi Scraplr, bahkan nama Scraplr tidak lagi digunakan untuk aplikasi social media analytics ini. Media Vibe menjadi nama induk dari aplikasi, sedangkan aplikasi yang dikembangkan oleh Fares dan Tata ini dinamakan The Trendiest.

Trendiest merupakan aplikasi yang bisa digunakan untuk menganalisis kehadiran brand di dunia online. Dengan memasukkan kata kunci tertentu pengguna bisa menganalisis kecenderungan respon dari kata kunci tersebut yang, sampai saat ini didapatkan dari Twitter dan Facebook. Pengguna juga bisa memonitor sentimen (positif dan negatif) dari kata kunci yang ditentukan.

Saat ini Trendiest masih dalam taraf private alpha, seperti yang dijelaskan Fares, masih banyak fitur yang sedang dikembangkan, sampai tulisan ini dibuat, fitur yang disediakan berupa ‘tracks’ dan ‘publishers’, untuk ‘tracks’ kita bisa memasukkan kata kunci serta tambahan filter, misalnya kata kunci brand X serta filter Bandung dan Jakarta.

Nantinya dari kata kunci ini kita bisa mendapatkan data kecenderungan negatif dan positif yang dibicarakan di media dan jejaring sosial, dilengkapi juga dengan keterangan tentang jumlah mention (untuk monitoring dari Twitter) dari kata kunci yang kita tentukan.

Ketika melakukan klik pada menu detail maka pengguna bisa melihat grafik, serta daftar Tweet dari kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya, sentimen negatif akan berlatar belakang merah jambu sedangkan positif polos warna dasar situs.

Sebagai alat untuk membantu para social media specialist, maka fitur untuk melakukan percakapan langsung dengan pengguna memang diperlukan, dan di Trendiest fitur itu juga disediakan, misalnya, dari hasil detail kata kunci tertentu, dari daftar Tweet, pengguna Trendiest bisa langsung melakukan reply dan bisa langsung berkomunikasi atau memberi tanggapan pada konsumen.

Pada menu ‘publisher’, pengguna juga bisa melakukan analisis atas Tweet (bisa berupa kalimat atau ditambahkan tautan tertentu) membagikan/mempublikasikan ke Twitter, misalnya sebuah program promosi viral tertentu. Nantinya pengguna bisa memantau kalimat yang disebarkan di Twitter ini, melihat respon dari orang lain, melihat kecenderungan komentar serta melakukan reply langsung untuk membangun percakapan dengan audience.

Namun dikarenakan masih dalam taraf private alpha deteksi untuk sentimen atau kecenderungan ini masih belum sempurna jadi masih akan diperbaiki, setelah mencoba, saya juga mendapatkan beberapa analisis sentimen atau kecenderungan atas kata kunci yang kurang tepat, misalnya untuk Tweet positif dikategorikan menjadi sentimen negatif. Fares menjelaskan bahwa pengembangan selanjutnya salah satunya akan berfokus pada perbaikan kualitas analisis sentimen ini, uji alpha juga berguna sebagai riset untuk perbaikan layanan.

Fitur lain yang akan dikembangkan antara lain adalan ‘tasks’ sebagai layanan yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan atau mendelegasikan tugas di media sosial sesuai dengan departemen perusahaan, kemudian ‘report’ untuk mendata laporan dari hasil monitoring serta ‘archive’ untuk menyimpan data monitoring yang pernah dilakukan.

Trendiest nantinya akan mengadopsi strategi freemium ketika mereka telah merilis layanan ini secara resmi, dengan memberikan layanan gratis untuk pengguna yang ingin mencoba serta paket-paket dengan harga tertentu untuk pengguna yang ingin mendapatkan fasilitas lebih.

Dengan pertumbuhan penggunaan media sosial yang terus bertambah sebagai alat bagi pemilik merek, pribadi, blogger, politikus atau siapapun yang ingin hadir di dunia online, maka alat untuk menganalisis dan memberikan data statistik juga akan ikut bertumbuh, peluang pasar yang cukup besar juga bagi Trendiest, meskipun persaingan tidak sedikit.

Trendiest akan menyasar konsumen mulai dari agensi sampai dengan pengguna pribadi, agensi juga biasanya telah memiliki alat monitoring sendiri dan di luar sana juga banyak aplikasi sejenis yang bisa digunakan oleh pengguna, keunikan serta fasilitas yang lengkap dan alat analisis yang relevan serta akurat memang harus tetap dikembangkan dan ditawarkan oleh Trendiest.

Tertarik mencoba? Tenang, DailySocial mendapatkan 50 invites bagi para pembaca setia untuk mencoba layanan The Trendiest, tulis alamat email pada kolom komentar, nantinya Trendiest akan mengirimkan undangan ke email Anda.

Berikut wawancara singkat dengan Fares tentang layanan The Trendiest yang menjelaskan secara singkat Trendiest serta teknologi apa yang digunakan oleh mereka.

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

54 Comments

  1. mau dong invititation-nya. niwatori -at- gmail dotkom (niwatori pake o, bukan 0/nol), thx in advance 😀

  2. kalau memang trendiest bisa secara komprehensif memahami consumer behaviour netizen di Indonesia dan dapat lebih akurat untuk bahasa indonesia (struktur, kata tidak baku, dll) ini akan jadi terobosan jenius.
    boleh dong coba kakak, [email protected]

    Maju terus startup Lokal !!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

TeknoTour: DailySocial Berkunjung ke Hackerspace Bandung

Next Story

Google Resmikan Kantor di Malaysia, Bantu Bisnis Besar dan Kecil Untuk Tumbuh

Latest from Blog

Don't Miss

Platform Web3 Singapura, AWST, Dapatkan Pendanaan Awal 26,4 Miliar Rupiah

AWST merupakan salah satu start-up Web3 yang berbasis di Singapura.
Playground Web3 platform

Playground Hadirkan Platform untuk Menemukan Proyek dan Game Web3 Terpercaya

Meski kerap menjadi topik pembicaraan dalam setahun terakhir, tren Web3