Aplikasi mobile e-reader populer Scoop kini hadir dengan tampilan baru yang lebih flat dan bersih di platform iOS dan Android. Pengembang Scoop Apps Foundry mengklaim dengan desain baru ini Scoop bakal lebih ringan dan lebih cepat dari versi sebelumnya. Untuk mempermudah penyimpanan koleksi majalah, koran, dan buku, terutama bagi konsumen memiliki beberapa device dengan satu akun, Scoop menghadirkan fitur penyimpanan berkas di cloud.
Desain baru Scoop tak lepas dari pengaruh iOS 7 yang telah diadopsi oleh hampir 90% pengguna platform buatan Apple. Meskipun tampilannya tak sama persis untuk versi Android, tetapi semangat yang dibawa tetap sama untuk menyelaraskan tampilannya dengan toko online Scoop. Selain di dua platform populer tersebut, Scoop juga sudah tersedia untuk platform Windows Phone 8.
Terkait soal penyediaan penyimpanan di cloud, sejauh yang kami lihat tidak ada kuota yang diberikan untuk setiap konsumennya. Semua bacaan yang pernah dibeli dan sudah dihapus dari device bakal tertampil di segmen “Cloud” untuk memudahkan pengunduhan kembali, termasuk jika ingin dibaca di perangkat yang berbeda. Fitur ini bakal menyelesaikan problem yang sering muncul terkait penggunaan satu akun di berbagai device.
CEO Apps Foundry Willson Cuaca dalam rilis persnya mengungkapkan, “Perkembangan SCOOP di semester pertama tahun 2014 ini cukup signifikan, dalam beberapa bulan terakhir jumlah penerbit yg bergabung dengan SCOOP tumbuh dengan pesat secara alami. Saat ini SCOOP sudah memiliki lebih dari 43,000 SKU dan akan tumbuh mencapai 100,000 SKU sebelum akhir tahun. Sementara penjualan melalui web store juga tumbuh pesat dengan pertumbuhan 180% bulan per bulan.”
Scoop merupakan layanan e-reader yang bisa dianggap paling pesat pertumbuhannya di tanah air. Mereka kini semakin meninggalkan para pesaingnya karena selain beroperasi di Indonesia, Scoop juga tersedia secara global dengan menggandeng berbagai penerbit mancanegara. Selain di sejumlah negara Asia, Scoop juga telah memiliki koleksi majalah di Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.
Pengguna Scoop yang tidak memiliki kartu kredit untuk membeli langsung di toko aplikasi secara mobile tidak perlu khawatir. Scoop telah mendukung Mandiri e-Cash, Mandiri Clickpay, dan Paypal sebagai alat alternatif pembayaran. Meskipun demikian, Scoop belum menawarkan skema carrier billing (atau juga dikenal sebagai “potong pulsa”) yang makin banyak diadopsi oleh layanan digital di negara ini karena kepraktisannya.
Scoop sejauh ini telah memperoleh investasi dari East Ventures, Mitsui Global Investment, Gobi Partners, dan Grup Kompas Gramedia. Investasi yang berasal dari Grup Kompas Gramedia, senilai lebih dari Rp 25 miliar, membuka lahan bisnis baru bagi Scoop dengan menawarkan beraneka koran yang dimiliki oleh grup tersebut secara digital, baik koran nasional maupun koran regional atau lokal.