Ekosistem sistem operasi Tizen memang belum seluas dan sematang Android. Faktor ini pula yang dianggap menjadi penyebab kurangnya minat pengguna terhadap ponsel pintar berbasis Tizen, Samsung Z2. Namun BlackBerry melalui CEO BBM, Matthew Talbot memastikan bakal segera menghadirkan dukungan BlackBerry Messenger untuk Samsung Z2, smartphone Tizen yang mendarat di Indonesia September lalu.
Peminat Samsung Z2 dibuat bimbang. Di satu sisi merasa penasaran dengan platform Tizen yang ditawarkan Samsung, tapi di saat yang sama merasa ragu karena smartphone ini belum mendukung BlackBerry Messenger. Sementara mayoritas pengguna mobile di Indonesia menggunakan aplikasi pesan tersebut.
Menurut pernyataan Matthew, “Tizen seperti versi lain Android. Pengembang bisa melabuhkan aplikasi Android mereka menjadi aplikasi Tizen dengan beberapa modifikasi. Tentu kami akan senang bila bisa mendukung Tizen. Saat ini kami sedang berdiskusi dengan Samsung soal pengadaan aplikasi BBM di OS Tizen.”
Sayangnya Matthew belum bisa memberikan kapan waktu pastinya dukungan itu akan bisa dinikmati oleh pengguna. Untuk saat ini, tak ada yang bisa dilakukan pengguna Samsung Z2 selain menunggu kabar baik itu.
Samsung Z2 merupakan ponsel pintar yang ditawarkan dengan harga yang terjangkau. Oleh sebab itu, Samsung seharusnya tidak punya kesulitan untuk menawarkannya ke konsumen Indonesia yang mayoritas masih lebih memilih perangkat dengan harga yang terjangkau. Namun dukungan ekosistem aplikasi yang masih lemah sedikit banyak mempengaruhi serapan pasar terhadap ponsel ini.
Dalam sesi yang sama, Menurut Talbot mengatakan jumlah smartphone di Indonesia yang memasang aplikasi BBM tak kurang dari 65 juta unit. Dari angka tersebut, 75 persen atau 48,7 juta di antaranya adalah pengguna aktif bulanan BBM yang menghabiskan waktu sebanyak 70 menit dalam sehari untuk BBM-an.
Sumber berita Tizenexperts.