Sekarang ini kita tak bisa lagi melihat perangkat wearable sebagai bisnis sampingan sebuah perusahaan teknologi. Pabrikan-pabrikan besar, seperti Samsung misalnya, cukup memprioritaskan bidang ini layaknya mereka mengistimewakan divisi smartphone-nya. Beragam inovasi mereka ciptakan demi memaksimalkan potensi yang dimiliki perangkat wearable.
Tiga inovasi terbarunya di bidang wearable akan mampir ke panggung CES 2016 dalam beberapa hari mendatang. Ketiganya merupakan garapan divisi Creative Lab, yang dibentuk dengan misi untuk mengasah ide-ide kreatif para karyawan Samsung, dan ini merupakan pertama kalinya produk mereka dibawa ke CES.
Meski masih dalam proses pengembangan, Samsung merasa perlu mendemonstrasikannya di hadapan publik untuk mendapatkan gambaran tentang potensi pasar maupun sejumlah masukan dari yang berkenan untuk menjajal.
WELT
Produk yang pertama adalah WELT – mungkin singkatan dari Wellness bELT? – yang merupakan sebuah sabuk canggih dengan tampang low-profile. Di balik wujudnya yang tidak berbeda ketimbang sabuk biasa, Samsung telah menanamkan sejumlah sensor yang bertugas untuk memonitor kesehatan para penggunanya.
Selain variabel standar seperti jumlah langkah kaki, WELT juga dapat membaca ukuran pinggang pengguna, pola makan maupun seberapa lama sang pengguna telah duduk. Data-data ini kemudian akan dikirim menuju aplikasi pendamping di smartphone atau tablet untuk dianalisa, dan pada akhirnya berujung pada sejumlah kiat positif yang bisa diterapkan pengguna untuk menjaga kebugaran tubuhnya.
Ini sebenarnya bukan pertama kali kita melihat sebuah sabuk pintar. Tahun lalu, juga di ajang Consumer Electronics Show, ada sebuah sabuk pintar bernama Belty yang sempat kami cantumkan dalam daftar gadget paling aneh dari CES 2015. Kendati demikian, penampilan WELT jauh lebih mirip seperti sabuk biasa.
rink
Produk yang kedua akan mengundang ketertarikan para pengguna Gear VR. Bernama rink, perangkat ini merupakan sebuah controller dengan teknologi pendeteksi gerakan seperti yang terdapat pada controller Nintendo Wii. Semisal pengguna hendak memainkan game tenis, ia hanya perlu menggenggam rink dan mengayunkannya layaknya sebuah raket.
Cara kerja perangkat ini sebenarnya mirip seperti Oculus Touch, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan cara yang lebih alami saat menikmati konten virtual reality. Saya cukup optimis rink bakal segera dirilis ke publik tahun ini juga setelah melihat potensinya dalam video berikut – mungkin berbarengan dengan versi baru Gear VR?
TipTalk
Yang terakhir ini mungkin kedengaran seperti sihir, akan tetapi TipTalk benar-benar memungkinkan pengguna untuk mendengarkan suara yang berasal dari smartwatch hanya dengan menyentuh telinganya, tanpa mengenakan earphone atau headset sama sekali.
Perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah strap arloji yang bisa dipasangkan ke perangkat macam Gear S2. Tak cuma lebih praktis daripada mengenakan headset, secara teori pengguna juga bakal mendengar suara yang lebih jernih.
Sejauh ini memang belum ada keterangan resmi terkait bagaimana cara kerja TipTalk sebenarnya, tapi saya menduga Samsung berhasil menemukan cara untuk memanfaatkan gelombang elektromagnetik pada tubuh manusia sebagai medium penghantar suara. Yang tak kalah menarik, sosok yang bertanggung jawab atas kreasi TipTalk ini sudah dipersilakan untuk membentuk startup-nya sendiri sejak Agustus 2015 kemarin.
Sumber: Samsung.