Di minggu yang sama setelah LG memamerkan kombinasi teknologi bohlam pintar dan kustomisasi app, Samsung langsung menjawabnya dengan memamerkan smart bulb buatan mereka. Jika ‘smart bulb‘ saat ini hanyalah sebuah istilah, Samsung mengajukan nama tersebut sebagai bagian dari merek dagang mereka. Produk ini benar-benar dinamai Samsung Smart Bulb.
Walaupun fungsinya kurang lebih sama seperti milik sang kompetitor – dimana bohlam pintar LG memiliki kemampuan kustomisasi jarak jauh, fungsi alarm panggilan masuk hingga mode security yang membuat seolah-olah rumah Anda berpenghuni ketika ditinggalkan – Samsung Smart Bulb menggunakan satu sistem konektivitas ‘tradisional’.
Jika beberapa lampu pintar lain bisa tersambung dengan koneksi Wi-Fi ataupun Bluetooth, smart bulb Samsung ini hanya didukung sambungan Bluetooth. Namun begitu, Anda bisa mengontrol dan mengkustomisasi 64 buah bohlam pintar hanya dengan menggunakan satu aplikasi di smartphone – dengan metode yang sama seperti bohlam pintar dari Lumen.
Tapi untuk fungsi otomatis, Anda membutuhkan hub Bluetooth dari ZigBee. Dan sayangnya Samsung belum mengkonfirmasi apakah bohlam pintar mereka juga akan dilengkapi dengan hub Bluetooth tersebut.
Info menarik: Kacamata Fashion Oakley dan Ray-Ban akan ‘Ber-Google Glass’
Pendekatan yang Samsung gunakan lebih mengingatkan kita pada fitur lampu pintar Philips dibanding milik LG. Cahaya yang dipijarkannya bisa meredup hingga 10 persen dari kemampuan sebenarnya untuk menghemat listrik. Lampu ini memiliki jenis warna cahaya yang cukup luas, Anda bisa memilih cahaya kekuningan seperti bohlam ‘warm day-light‘ ataupun cahaya putih lampu neon.
Dan berbeda dari LG yang langsung mengumumkan harganya, kita belum tahu seberapa mahal bohlam pintar Samsung akan dibanderol.
Satu hal yang kita tahu, sistem pencahayaannya juga sama-sama memanfaatkan light-emitting diode dengan waktu penggunaan kurang lebih 15.000 jam. Itu artinya bohlam ini bisa bertahan selama sepuluh tahun dalam pemakaian normal. Dengan begitu kita bisa memperkirakan harganya tidak akan jauh berbeda dari milik LG – sekitar US$ 30-an.
Jika Anda pikir 10 tahun ini adalah waktu yang lama, pada dasarnya bohlam LED biasa dapat bertahan 20 hingga 28 tahun. Tapi setidaknya jangkauan harga yang ditawarkan bohlam pintar ini – baik milik Samsung maupun LG – cukup murah. Sepertinya mereka mencoba mengisi pasar menengah, dimana Philips-lah yang mendominasi smart bulb high-end.
Satu hal yang perlu diingat adalah konektivitas Bluetooth yang dimiliki Samsung Smart Bulb. Pertanyaannya, akankah sistem koneksi ini terus dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal dalam sepuluh tahun ke depan – jika memang gadget ini memiliki umur yang cukup panjang?
Sumber: Engadget.