Indonesia kembali kedatangan satu lagi manufaktur produk teknologi terbesar di dunia. Setelah pada awal 2014 lalu perusahaan asal Taiwan, Foxconn mengkonfirmasi pembukaan pabriknya di Indonesia, meskipun realisasinya menunggu pemerintahan yang baru, kini raksasa manufaktur ponsel asal Korea Selatan Samsung dikabarkan tertarik untuk melakukan langkah yang sama.
Seperti yang dikutip dari pemberitaan The Jakarta Post Sabtu (16/8), Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan pada tahun ini, Samsung diharapkan bisa segera membuka pabriknya di Indonesia. “Samsung berencana untuk datang di tahun ini. Saya telah diminta untuk tidak mengungkapkannya secara lebih terperinci, namun mereka pasti datang,” ujarnya.
Hal senada rupanya juga diungkapkan oleh presiden terpilih Joko “Jokowi” Widodo yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sosok yang juga memegang peranan dalam nota perjanjian kerja sama antara Foxconn dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini sempat membeberkan rencana pembukaan pabrik ponsel Samsung di akhir tahun 2014 mendatang.
“Selama pertemuan, Duta Besar Korea Selatan berbicara mengenai rencana ekspansi Samsung di Indonesia. Pada bulan Desember mendatang Samsung berencana untuk memulai pembangunan pabrik ponselnya di Indonesia,” ungkap Jokowi melalui sumber yang sama.
Menanggapi keterangan tersebut, pihak Samsung Indonesia sendiri belum bisa menginformasikan lebih banyak. “Rencana ekspansi saat ini sedang dalam proses lebih lanjut dari pemerintah, kami tidak bisa memberitahu secara pasti kapan bulannya,” komentar Lee Kang Hyun, Senior Executive Samsung Electronics Indonesia menampik keterangan yang disampaikan oleh pihak pemerintah.
Indonesia rupanya menjadi wilayah produksi “lapis kedua” oleh Samsung, setelah sebelumnya Vietnam yang lebih dahulu dipercaya Samsung sebagai wilayah pusat produksi untuk pasar Asia Tenggara. Nyatanya kebijakan bebas pajak yang diterapkan pemerintah Indonesia hanya memberikan insentif selama 10 tahun ketimbang Vietnam yang berani menerapkan kebijakan bebas pajak selama 30 tahun.
Walau begitu, kehadiran pabrik ponsel Samsung di Indonesia tetap bisa memberikan andil yang positif akan iklim investasi asing di Indonesia. Kehadiran Samsung juga bisa menjadi pemicu para produsen lokal untuk terus memacu produksi yang kian mandiri, seperti yang belum lama ini dicanangkan oleh produsen ponsel lokal Evercoss yang menargetkan produksi satu juta smartphone per bulan dengan pendirian pabrik perakitan ponsel di wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Sebagai salah satu produsen ponsel Android yang memiliki segmen pasar yang lebar, rencana pembukaan manufaktur ponsel Samsung di Indonesia bisa menjadi upaya Samsung untuk memperbaiki pangsa pasarnya yang terakhir dilaporkan mulai menurun di pasar Indonesia sepanjang tahun 2014.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]