Samsung hari ini (23/11) memperkenalkan varian baru dari Galaxy A21s. Saya bilang “varian baru” karena ponsel kelas menengah ke bawah ini sebenarnya sudah dipasarkan sejak bulan Juni lalu, dan sekarang Samsung memutuskan untuk memperbarui sejumlah bagiannya berdasarkan masukan dari para konsumen.
Menurut Irfan Rinaldi selaku Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, masukan yang paling banyak diterima adalah seputar kapasitas penyimpanan. Dijelaskan bahwa konsumen mendambakan kapasitas penyimpanan yang lebih besar, yang bisa mengakomodasi segala buah kreativitas mereka selama pandemi.
Atas dasar itulah Samsung memperkenalkan varian baru Galaxy A21s, yang kini dibekali dengan RAM 6 GB dan penyimpanan internal sebesar 128 GB (yang tentu saja dapat diekspansi lebih luas lagi dengan kartu microSD berkapasitas maksimum 512 GB). Supaya gampang dibedakan, varian baru ini mengusung warna baru (silver) sekaligus tekstur permukaan belakang yang agak berbeda.
Selebihnya, Samsung tidak mengutak-atik jeroannya. Varian baru Galaxy A21s ini masih ditenagai chipset Exynos 850 dan baterai 5.000 mAh, lengkap beserta dukungan fast charging 15 W. Layarnya pun juga tidak berubah, masih berukuran 6,5 inci dengan resolusi 1600 x 720 pixel.
Seperti sebelumnya, varian baru Galaxy A21s ini juga masih mengunggulkan empat kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 megapixel f/2.0, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, kamera macro 2 megapixel f/2.4, dan depth sensor 2 megapixel. Kamera depannya sendiri memakai sensor 13 megapixel dan lensa f/2.0.
Menariknya, semua ini ditawarkan dalam harga yang lebih terjangkau daripada sebelumnya. Galaxy A21s varian anyar ini dibanderol Rp3.099.000, dan selama 23-25 November ini, Samsung malah juga mengadakan program flash sale dengan sejumlah penawaran menarik yang meliputi: potongan harga Rp200 ribu, plus bonus layanan Samsung Care+, casing resmi Disney, kuota IM3, dan langganan gratis YouTube Premium selama 2 bulan, dengan nilai total melebihi satu juta rupiah.
Galaxy A21s sebagai alat bantu berbisnis
Kombinasi storage internal yang besar dan kamera yang mumpuni menjadikan Galaxy A21s sebagai ponsel yang oke untuk keperluan berbisnis. Pada kenyataannya, acara launching yang saya ikuti ini sebenarnya merupakan workshop bertemakan “Create awesome content for your business”, dan Samsung mencoba menyajikannya dari sudut pandang pengguna Galaxy A21s.
Narasumber yang dihadirkan ada dua, yakni Ian Agisti selaku Merchant Community and Engagement Lead Bukalapak, dan Berry Phann selaku pendiri sekaligus CEO Jasafotojakarta.com. Di sini saya coba rangkumkan sejumlah insight menarik dari mereka.
Dari Ian, beliau memaparkan bagaimana tren pencarian produk di Bukalapak – berlaku juga untuk e-commerce lain menurut saya – terus berganti setiap bulannya selama pandemi. Di bulan Maret misalnya, yang paling banyak dicari adalah produk-produk seperti masker dan hand sanitizer, tapi kemudian di bulan April sudah berganti menjadi produk-produk hobi macam game console, lego, dan lain sebagainya.
Namun yang lebih menarik adalah penjelasan beliau soal 5 hal pertama yang dilihat oleh konsumen dalam memilih produk yang hendak dibeli: foto produk, judul produk, harga, rating, dan label pelapak. Ya, foto ternyata adalah bagian pertama yang dilihat oleh calon konsumen sebelum mereka memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut soal suatu produk. Kalau fotonya sudah tidak menarik, kecil kemungkinan produk yang dijual itu bakal dilihat.
Dari situlah sejumlah tips fotografi yang diberikan Berry terdengar sangat menarik sekaligus applicable. Yang menjadi fokus Berry memang seputar fotografi makanan, tapi saya kira semestinya juga bisa diaplikasikan untuk foto produk secara umum.
Berry menjelaskan bahwa meski hanya bermodalkan smartphone seperti Galaxy A21s, foto yang dihasilkan bisa tetap memuaskan selama kita paham mengenai lighting. Pencahayaan di sini tidak harus mengandalkan set lampu yang biasa kita jumpai di studio foto, tapi bisa juga sebatas cahaya dari jendela, dibantu gorden semi transparan yang bertindak sebagai diffuser supaya bayangan produk yang difoto tampak lebih halus dan berkesan.
Satu kesalahan umum yang biasa dilakukan adalah lupa mematikan lampu ruangan, yang biasanya berujung pada terlihatnya bayangan tangan pengguna pada hasil foto (saat memotret dari atas misalnya). Idealnya, kalau sumber cahayanya berasal dari jendela, sebaiknya matikan lampu ruangan sehingga bayangan-bayangan yang tidak terduga ini tidak muncul begitu saja pada hasil akhir fotonya.
Berry turut memuji mode PRO pada Galaxy A21s yang memungkinkan pengguna untuk mengatur sejumlah parameter exposure secara manual. Secara keseluruhan, kamera Galaxy A21s memang terbukti cukup mumpuni, dan ini juga sudah pernah dibuktikan oleh rekan saya, Lukman, yang berkesempatan menguji varian lamanya secara mendalam.