Baru-baru ini Samsung mengumumkan kondisi keuangan pada tahun 2017 lalu. Beberapa fakta menarik pun terungkap, salah satunya dari divisi pembuat chip yang disebut sukses mengalahkan Intel sebagai penguasa pasar chip yang sudah bertahan selama 25 tahun.
Menurut laporan Bloomberg via PhoneArena, Samsung Electronics sukses menjual chip senilai $69 miliar, unggul jauh atas Intel yang menghasilkan penjualan sebesar $62,8 miliar. Divisi pembuat chip menjadi salah satu penyumbang signifikan terhadap pendapatan Samsung di tahun 2017 yang secara keseluruhan memperoleh $225 miliar dengan laba operasional sebesar $50,7 miliar.
Meski dikalahkan oleh Samsung untuk pertama kalinya selama 25 tahun, bukan berarti bisnis Intel mengalami kemunduran. Justru di kuartal kedua tahun 2017, penjualan chip Intel tumbuh sebesar 6%. Hanya saja, total pendapatan $63 miliar tak sanggup mencegah Samsung untuk menjadi yang paling tajir di sektor bisnis ini.
Bloomberg menyoroti bahwa, sekarang ini kesuksesan di sektor komputer saja tidak cukup. Sektor smartphone kian hari kian menggerus pasar PC yang merupakan satu-satunya pasar utama Intel selama ini. Seiring perkembangan teknologi, pasar memori chip menemukan celah lain lewat kemunculan perangkat baru, salah satunya dari sektor otomotif. Tapi, Intel butuh pasar yang lebih besar dan stabil untuk mengejar ketertinggalannya dari Samsung.
Intel menguasai pasar chipset sejak era 1960-an, tapi akibat tekanan dari perusahaan-perusahaan asal Jepang yang tumbuh sangat cepat, Intel memutuskan keluar. Ketika chip menjadi bagian penting dalam berbagai jenis perangkat komersil, Samsung masuk di momen yang tepat. Di pasar itu pula Intel berupaya masuk kembali.
Terpisah dari jajaran chip buatan sendiri, Exynos. Samsung juga sudah mulai memproduksi chip untuk perusahaan besar seperti Qualcomm dan yang terbaru perangkat always-connected PC bertenaga prosesor ARM. Sedangkan Intel yang menguasai 90% pasar PC, kesulitan untuk bisa mencuri celah di sektor mobile.