Di Galaxy S25 Series, Samsung tidak hanya berfokus pada pengembangan inovasi dan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang canggih. Perangkat tersebut membawa komitmen mendalam terhadap keberlanjutan, setiap inovasi yang dihadirkan jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan sebelumnya.
Melalui pendekatan ekonomi sirkular, Samsung secara aktif mengintegrasikan berbagai material daur ulang ke dalam komponen perangkat keras hingga kemasannya, tanpa mengorbankan kualitas premium yang menjadi ciri khasnya. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi lingkungan Samsung yang lebih luas, yang bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih, memaksimalkan sirkularitas sumber daya, dan mengatasi tantangan lingkungan melalui inovasi teknologi.
Mari kita bedah lebih dalam material dan proses ramah lingkungan yang ada pada Galaxy S25 Ultra.
Material Daur Ulang di Jantung Galaxy S25 Ultra
Galaxy S25 Ultra dirancang dengan berbagai komponen yang memanfaatkan material daur ulang, sebuah langkah penting mengingat tahap produksi menyumbang 87,5% dari total jejak karbon siklus hidup produk. Berikut adalah rincian material daur ulang yang digunakan:
- Kobalt: Untuk pertama kalinya, Samsung menggunakan minimal 50% kobalt daur ulang pada baterai Galaxy S25 Ultra. Kobalt ini bersumber dari baterai perangkat Galaxy bekas yang dikumpulkan dan diproses ulang, menunjukkan komitmen kuat untuk mengurangi limbah elektronik dan melestarikan sumber daya alam.
- Emas: Kawat bonding yang digunakan dalam modul kamera depan dan kamera telephoto 3x mengandung 100% emas daur ulang.
- Tembaga: Foil tembaga daur ulang 100% disertakan dalam berbagai modul penting seperti display, kamera, papan sirkuit utama (PCB), dan koil pengisian daya nirkabel.
- Elemen Langka (Rare Earth Elements): Seluruh magnet yang ada di dalam modul speaker dan motor perangkat terbuat dari 100% elemen tanah jarang daur ulang.
- Aluminium: Bingkai samping (side key) dan tombol volume menggunakan aluminium yang mengandung 28% material daur ulang. Sementara itu, dekorasi kamera belakang dan beberapa bagian dalam casing mengandung 30% aluminium daur ulang.
- Baja: Berbagai komponen di dalam modul speaker mengandung setidaknya 40% baja daur ulang. Beberapa bagian spesifik bahkan menggunakan hingga 95% baja daur ulang.
- Plastik: Plastik daur ulang digunakan di banyak komponen, termasuk casing depan, modul speaker, dan tombol volume. Beberapa komponen seperti baki kartu SIM (SIM Tray) dan tombol samping mengandung 30% plastik daur ulang.
- Kaca: Kaca pada penutup belakang perangkat (back cover) rata-rata mengandung 25% kaca daur ulang.
Kemasan Ramah Lingkungan: Langkah Nyata Kurangi Sampah
Komitmen Samsung tidak berhenti pada perangkatnya saja, tetapi juga meluas ke kemasannya. Kertas yang digunakan untuk kotak kemasan Galaxy S25 Ultra seluruhnya adalah 100% kertas daur ulang.
Samsung juga berhasil mengurangi penggunaan plastik dalam kemasan secara drastis. Kini, plastik hanya menyumbang 1,4% dari total berat kemasan Galaxy S25 Ultra. Ini merupakan penurunan sebesar 96,6% jika dibandingkan dengan kemasan Galaxy S7. Upaya ini sejalan dengan tujuan Samsung untuk mengeliminasi semua plastik sekali pakai dari kemasan produk selulernya pada tahun 2025.
Lebih dari Sekadar Material: Memperpanjang Siklus Hidup Produk
Selain penggunaan material daur ulang, inisiatif hijau Samsung juga berfokus pada perpanjangan masa pakai produk untuk mengurangi limbah elektronik. Galaxy S25 Ultra hadir dengan jaminan tujuh generasi pembaruan sistem operasi (OS) dan tujuh tahun pembaruan keamanan.
Dukungan perangkat lunak jangka panjang ini memastikan pengguna dapat menikmati fitur-fitur terbaru dan keamanan yang optimal untuk waktu yang lebih lama, sehingga mengurangi frekuensi penggantian perangkat. Dengan memperpanjang siklus hidup smartphone, Samsung secara langsung mengurangi dampak lingkungan yang timbul dari proses produksi perangkat baru.
Melalui Galaxy S25 Ultra, Samsung membuktikan bahwa inovasi teknologi terdepan dan tanggung jawab terhadap lingkungan dapat berjalan beriringan. Mengajak konsumen untuk menjadi bagian dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
