Samsung meluncurkan Galaxy Note Fan Edition alias Galaxy Note 7 rekondisi ke Korea Selatan pekan lalu. Di awal rumor kemunculannya, banyak pihak menduga upaya Samsung ini hanya akan sia-sia, mengingat reputasi Galaxy Note 7 yang sudah kadung rusak dikarenakan insiden baterai yang terbakar secara masif di berbagai tempat. Tetapi fakta di lapangan berkata lain. Berdasarkan klaim media setempat, penjualan unit Samsung Galaxy Note Fan Edition cukup tinggi.
Samsung sendiri hanya memproduksi 400.000 unit Galaxy Note FE untuk dijual di dalam negeri. Dan dalam hitungan hari sejak diluncurkan, aktivasi harian perangkat meningkat 60% dari 15.000 menjadi 24.000. Dari sekian unit yang terjual, varian warna Blue Coral dan Blue Onyx adalah yang paling banyak dipilih oleh konsumen. Jika catatan impresif ini terus dijaga, Samsung hanya butuh hitungan bulan untuk menghabiskan stok yang ada.
Daya tarik Samsung Galaxy Note Fan Edition tampaknya tidak hanya terletak pada spesifikasi, tapi juga harga yang ditawarkan. Samsung membanderol phablet rekondisinya ini seharga $610 atau 20% lebih murah ketimbang harga asli Galaxy Note 7, namun dengan kapasitas baterai yang dipangkas menjadi 3.200mAh. Di samping itu, konsumen di Korea Selatan tampaknya percaya dan yakin dengan prosedur keamanan baru yang diterapkan oleh Samsung, dalam rangka mencegah insiden serupa terulang kembali.
Samsung Galaxy Note Fan Edition masih mewarisi spesifikasi Galaxy Note 7, kecuali baterai. Sistem operasinya sudah menggunakan Android Nougat dan yang paling menarik perangkat ini menjadi smartphone kedua yang dibekali asisten pintar Bixby setelah Galaxy S8.
Sekarang tiba ke pertanyaan kunci. Dengan kesuksesan ini, apakah Samsung berani membawa Galaxy Note FE ke pasar lain di luar Korea Selatan? Sejauh ini Samsung belum memberikan pernyataan apapun, tapi skenario ke arah itu diyakini oleh sejumlah pihak hanyalah soal waktu.
Sumber berita AndroidAuthority.