Smartphone flagship umumnya punya waktu sekitar satu tahun sebelum digantikan oleh generasi yang lebih baru. Tidak demikian ceritanya untuk smartphone kelas menengah atau di bawahnya. Di segmen ini, jarak antar generasi bisa terpaut hanya 4 – 6 bulan, seperti yang ditunjukkan oleh lini Samsung Galaxy A.
Lihat saja Galaxy A51, yang datang hanya 4 bulan setelah A50s dirilis. A50s sendiri pun hanya terpaut 6 bulan dari A50. Sekarang giliran A10 dan A10s yang dengan cepat kedatangan pengganti. Tanpa pengumuman resmi, Samsung diam-diam mengekspos Galaxy A11 di situs persnya.
Secara fisik, kita bisa melihat bahwa A11 telah mengadopsi layar model hole-punch, bukan lagi yang berponi seperti A10s. Layarnya ini mempunyai bentang diagonal 6,4 inci, dengan resolusi sebesar 1560 x 720 pixel. Tebal perangkat tercatat 8 mm, sedangkan bobotnya berkisar 177 gram.
Terkait performa, A11 mengandalkan chipset octa-core 1,8 GHz, lengkap beserta RAM sebesar 2 atau 3 GB, dan storage internal 32 GB (plus slot microSD). Sayangnya Samsung tidak menjelaskan chipset-nya secara mendetail; apakah yang dipakai chipset bikinan MediaTek atau Samsung sendiri (Exynos). Sekadar mengingatkan, A10s menggunakan chipset MediaTek Helio P22, bukan chipset Exynos seperti biasanya.
Kalau A10s mengusung dua kamera belakang, A11 justru mengemas tiga: kamera utama 13 megapixel f/1.8, kamera ultra-wide 5 megapixel f/2.2, dan depth sensor 2 megapixel. Kamera depannya sendiri memakai sensor 8 megapixel dan lensa f/2.0.
Samsung Galaxy A11 dibekali baterai berkapasitas 4.000 mAh yang mendukung fast charging 15 watt, akan tetapi tidak diketahui apakah sambungannya sudah menggunakan USB-C atau masih micro USB seperti sebelumnya. Samsung sejauh ini juga belum mengungkap harga maupun jadwal rilis ponsel budget terbarunya ini.
Sumber: Android Police.