Saya yakin Bixby bukanlah nama yang pertama kali muncul di benak Anda ketika sedang membicarakan mengenai voice assistant. Di antara Siri, Alexa dan Google Assistant, Bixby adalah yang paling muda, dan sering kali dicap sebagai yang paling inferior.
Namun itu tidak mencegah Samsung untuk mengekspansi cakupan Bixby ke kategori di luar smartphone. Lini TV QLED-nya dibekali integrasi Bixby, demikian pula sejumlah model kulkas pintarnya. Tidak lama lagi, Bixby juga bakal mendapat rumah yang proper dalam wujud smart speaker bernama Galaxy Home.
Akan tetapi bukan Samsung namanya kalau ini saja sudah bisa membuat mereka merasa puas. Dilansir oleh The Verge, Samsung bakal segera membuka akses pengembangan Bixby kepada para developer maupun produsen hardware.
Ini berarti ke depannya kita bakal melihat lebih banyak lagi integrasi layanan yang ditawarkan oleh Bixby, semacam Alexa Skill gampangnya. Di samping itu, ada potensi Bixby menginvasi lebih banyak perangkat, termasuk yang bukan buatan Samsung, seperti kasusnya saat ini untuk Alexa maupun Google Assistant.
Menggeser dominasi Alexa mungkin sulit, atau bahkan mustahil dicapai oleh Bixby. Namun setidaknya ia bisa menjadi alternatif yang cukup menarik di samping Google Assistant, terutama bagi konsumen yang memang sudah ‘terjerumus’ dalam ekosistem Samsung.
Suka atau tidak, Bixby tidak akan ke mana-mana terlepas dari pamornya yang kurang baik. Dag Kittlaus, CEO Viv Labs yang diakuisisi Samsung dua tahun lalu yang bertanggung jawab atas pengembangan Bixby, cukup percaya diri bahwa kelengkapan integrasi yang mereka siapkan lebih unggul ketimbang kompetitornya.
Terakhir, Samsung juga akan meluncurkan dukungan bahasa yang lebih banyak untuk Bixby dalam beberapa bulan ke depan. Sepele memang, tapi krusial untuk menjaring user base yang lebih besar lagi, apalagi mengingat Bixby tak lagi eksklusif untuk hardware buatan Samsung saja.
Sumber: The Verge.