Dark
Light

S-Nexian dan Toko Aplikasi Mobile Lokal

1 min read
February 13, 2012

S-Nexian dikabarkan segera meluncurkan toko aplikasi mobile Apps Planet yang bakal pre-loaded di dalam jajaran smartphone Android-nya. S-Nexian yang bisa dibilang merupakan vendor ponsel lokal dengan pangsa pasar terbesar telah bekerja sama dengan lima operator GSM untuk sistem pembayaran menggunakan operator billing (atau di sini lebih dikenal sebagai potong pulsa). Rincian tentang Apps Planet masih belum kami dapat di sini — akan kami informasikan kemudian detailnya jika sudah ada informasi jelas. Yang mungkin masih menjadi ganjalan bagi saya adalah adanya toko aplikasi lokal.

Dulu, tiga operator besar yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL sudah pernah mendirikan toko aplikasi mobile lokalnya sendiri. Beberapa malah dengan gempita mengundang pengembang khusus untuk mempresentasikan skema bisnis yang bakal dijalankannya. XL malah dari awal peluncuran layanan BlackBerry-nya sudah menggandeng Better-B dan memberikan aplikasi XL Mall secara pre-loaded. Hasilnya sekarang? Tidak ada satupun toko aplikasi lokal yang bertahan.

Mengapa tidak ada toko aplikasi lokal yang bertahan? Meskipun saya tidak terlibat langsung di tiga toko aplikasi tersebut, nampaknya jelas bahwa tidak ada komitmen yang jelas diantara kedua belah pihak, operator sebagai pemilik dan pengembang sebagai pengisi toko. Dengan jumlah aplikasi yang dimasukkan terbatas dan pasar smartphone yang masih terbatas pula, sudah barang tentu segmen ini tidak feasible untuk dilanjutkan secara jangka panjang — terutama dari segi finansial dan monetisasi.

Dari sisi vendor yang masih bertahan dengan toko aplikasinya sendiri adalah Samsung dengan Samsung Apps-nya. Itupun tidak murni lokal karena sebagian besar berasal dari luar negeri, meskipun saya tahu ada beberapa aplikasi yang tersedia di situ berasal dari pengembang lokal. Yang dilakukan oleh Samsung Apps hanyalah melokalkan mata uang dalam Rupiah dan membawa sejumlah permainan unggulan dari Korea sebagai atraksi utamanya.

Kembali ke S-Nexian. Keputusannya untuk fokus di platform Android memang logis, seiring dengan pertumbuhan pesat platform ini di Tanah Air. Tapi membuat toko aplikasi khusus Android bisa jadi belum tentu merupakan langkah strategis. Sebagaimana yang kita tahu, sebagian besar aplikasi Android bersifat gratis, di mana sistem monetisasinya berdasarkan iklan. Fakta ini menurut saya cukup menyulitkan bagi operator dan vendor untuk mengukur tingkat kesuksesan monetisasi karena akun iklan biasanya langsung dipegang oleh pengembang itu sendiri.

Meskipun demikian, saya berharap S-Nexian berhasil menemukan celah menarik untuk membesarkan Apps Planetnya ini. Kesuksesan suatu vendor di area ini bisa menarik lebih banyak vendor untuk mengeksplorasinya lebih lanjut. Semoga ini bisa menjadi win-win solution untuk semua, termasuk bagi pengembang dan konsumen.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Rekap Dailylicious Minggu Ini

Next Story

Online Media Guideline Aims to Bolster Integrity of Online News Sites

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Harga-vivo-V40-5G-Naik,-Apa-Mending-Sekalian-Pilih-realme-GT6

Pilih vivo V40 5G yang Baru Rilis, Atau Sekalian Pilih realme GT6?

Sedang mencari smartphone dengan kemampuan kamera mumpuni? Karena mulai serius
Tablet-8-Juta-Buat-Kerja,-Pilih-Xiaomi-Pad-6S-Pro-atau-OPPO-Pad-2-1

Tablet 8 Juta Buat Kerja, Pilih Xiaomi Pad 6S Pro atau OPPO Pad 2?

Tren work from anywhere (WFA), membuat penggunaan tablet yang dilengkapi