Samsung dikabarkan hendak mengakuisisi layanan streaming musik Tidal. Sebelumnya, kabar serupa juga sempat muncul ketika para petinggi Samsung diundang untuk berdiskusi bersama pemilik Tidal, Jay-Z, di bulan Oktober tahun lalu.
Bagi yang tidak tahu, Tidal merupakan layanan streaming musik yang dirilis di tahun 2014. Berbeda dari Spotify, Apple Music maupun yang lainnya, layanan ini menawarkan konten musik dalam kualitas lossless, yang diklaim punya kualitas suara lebih baik. Kendati demikian, sampai sejauh ini Tidal baru bisa menggaet sekitar satu juta pelanggan saja.
Ketertarikan Samsung terhadap Tidal sebenarnya sudah bisa ditebak dari hal lain, seperti misalnya keputusan Samsung untuk menjadi sponsor album baru Rihanna sekaligus kegiatan turnya. Rihanna sendiri merupakan salah satu mitra Tidal dan berkiprah di bawah label Roc Nation milik Jay-Z. Di sisi lain, Samsung juga belum punya layanan streaming musiknya sendiri.
Di saat yang sama, Google dan Spotify dikabarkan juga tengah mengincar Tidal. Namun ketimbang rencana mengakuisisi, keduanya lebih tertarik untuk menjalin kerja sama guna meningkatkan layanan streaming-nya masing-masing. Spotify misalnya, dikabarkan punya inisiatif untuk menyuguhkan konten-konten milik Tidal pada layanannya, yang nantinya bakal dilabeli “Powered by Tidal”.
Apapun yang terjadi, Tidal sepertinya bakal menerima salah satu dari penawaran ini. Kondisi finansial Tidal dilaporkan kurang sehat, terbukti dari keputusan Jay-Z selaku sang pemilik untuk menyuntikkan dana ekstra dari kantong pribadinya. Selain itu, sumber lain juga mengatakan bahwa Tidal beberapa kali terlambat membayar royalti pada musisi yang karyanya ditawarkan di layanannya.
Apakah nasib Tidal bakal sama seperti Beats Radio, diakuisisi raksasa teknologi lalu dilebur menjadi layanan streaming musik lain? Kita tunggu saja kelanjutan ceritanya.
Sumber: New York Post. Gambar header: Tidal.