Dark
Light

Rumor: LinkedIn Akan Beli Layanan Newsreader Pulse

by
1 min read
March 13, 2013

Jejaring sosial untuk para profesional, LinkedIn, dikabarkan akan membeli Alphonso Labs dengan harga lebih dari $50 juta. Alphonso Labs adalah perusahaan di balik Pulse yang merupakan layanan pembaca berita. Aplikasi Pulse telah tersedia di berbagai platform.

Proses pembelian ini, meski belum secara resmi dikomentari oleh pihal LinkedIn di dasarkan pada sumber terpercaya yang mengatakan pada situs AllThingsD. Sumber lain juga mengatakan pada situs GigaOm. Beberapa pihak lain yang tertarik untuk membeli Pulsa, dikabarkan adalah Microsoft dan Yahoo. Angka pembelian oleh LinkedIn diperkirakan antara $50 juta sampai $100 juta. Beberapa pembeli lain yang tertarik

Jika kesepakatan ini benar terjadi, maka ini adalah akuisisi selanjutnya dari LinkedIn setelah CardMunch, SlideShare dan Rapportive.

Pulse sendiri telah memiliki 20 juta pengguna yang tersebar di berbagai platform, baik di web atau iOS dan Android, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membaca konten dengan berlangganan RSS atau memasukkan alamat situs tertentu dan membacanya dengan tampilan yang lebih menyenangkan untuk membaca. Ada informasi menarik dari layanan Pulse, salah satu anggota tim yang ada di balik aplikasi ini diisi oleh orang Indonesia, Aditya Herlambang yang adalah iOS developer dari Pulse.

Belum ada komentar resmi dari LinkedIn, jadi mari kita tunggu perkembangan selanjutnya, termasuk (jika deal ini terjadi) apa strategi yang akan dilakukan LinkedIn atas pembelian ini.

Sumber: AllThingsD, AppleInsider dan BusinessWeek.

Previous Story

Ini Dua Iklan Baru iPhone 5: ‘Brilliant’ dan ‘Discover’

Next Story

Pelangi Interaktif Studio Kembangkan Aplikasi Khusus Lagu Anak

Latest from Blog

Don't Miss

92% Pekerja di Indonesia Sudah Menggunakan GenAI dan Temuan Lain dari Work Trend Index 2024

Microsoft dan LinkedIn merilis laporan Work Trend Index 2024. Di

Microsoft dan LinkedIn Sebut AI Sudah Memengaruhi Dunia Kerja di Seluruh Dunia

Bahkan Microsoft Corp dan LinkedIn berani menyebut bahwa AI kini