Dunia digital, atau lebih spesifik lagi dunia Internet, mungkin merupakan hal baru bagi sebagian orang. Tak sedikit pebisnis konvensional mulai melirik potensi di ranah digital. Hal pertama yang dilakukan adalah mulai membuat situs untuk branding yang kemudian merambah ke sistem lain yang lebih kompleks. Hal ini yang dianggap peluang oleh Roketin, sebuah startup yang mengklaim dirinya sebagai one stop solution bagi pengguna awal khususnya entrepreneur yang baru mengenal dunia digital.
Ivan Andhika, CEO Roketin, dalam wawancara dengan DailySocial mengatakan Roketin mulai dikembangkan pada Januari silam. Selain memberikan layanan jasa pembuatan situs dan layanan e-commerce, Roketin juga mampu menyajikan sistem yang dapat terintegrasi dengan inventory management dan point of sales (POS). Selain itu Roketin juga melayani permintaan pengguna yang ingin memiliki spesifikasi khusus dalam pembuatan e-commerce yang terintegrasi dengan engine Roketin.
“Kami mulai memikirkan solusi untuk dapat memberikan dampak yang lebih baik ke konsumen lalu kami memilih metode berlangganan. Kami terfokus membuat Platform As a Service untuk pembuatan website dan e-commerce yang mulai digunakan konsumen Januari 2015,” terang Ivan.
Tak hanya menjual layanan tapi juga mengedukasi pengguna
Roketin bukanlah layanan pertama yang bergerak di bidang jasa pembuatan website dan sejenisnya. Namun hal itu tidak menghambat Roketin untuk terus berkembang. Ivan menjelaskan salah satu yang menjadi pembeda Roketin dengan layanan sejenis adalah Roketin tak hanya menjajakan layanan tapi juga memberikan edukasi.
“Roketin bukan hanya SaaS yang menjual produknya kepada mass people. Kami membimbing juga orang-orang awam bahkan profesional dengan visi membantu para pemula yang ingin terjun ke dunia entrepreneur lewat internet juga membantu mengembangkan usaha mereka yang sudah ada (go through by Internet),” lanjut Ivan.
Poin edukasi inilah yang menjadi salah satu nilai lebih dari Roketin. Roketin tak membiarkan pengguna hanya memiliki situs pribadi tapi juga memberikan edukasi bahwa dengan adanya situs tersebut dapat berimbas positif bagi pertumbuhan sebuah bisnis.
“Jadi kami tidak ingin sekedar mereka ‘asal punya’ website tetapi memberikan edukasi atau kesadaran dan nilai tambah bahwa dengan adanya website dapat membuat pertumbuhan yang berarti. Sebagai contoh kami mempunyai klien seorang ibu rumah tangga yang ingin berjalan online shop dengan produk ciptaannya. Kami menuntun klien kami bukan hanya dari website tapi dari pengembangan/pertumbuhan website itu sendiri. Bahkan [akun] Instagram-nya yang baru dibuat, kami tuntun dari 0 follower hingga saat ini sudah 1000 follower aktif [dalam waktu 6 bulan],” ungkap Ivan.
Menawarkan one stop solution melalui Roketin-kit
Memasuki operasi di bulan ke-11, Roketin sudah memiliki 30 pelanggan. Menurut data internal Roketin, 23% dari total pengguna aktif sebesar 23% dan permintaannya terus tumbuh mencapai 150% dalam kurun waktu 8 bulan terakhir. Sebuah data yang diyakini menjadi bukti bahwa layanan Roketin bisa diterima oleh masyarakat.
Roketin saat ini juga telah menjalin dengan beberapa vendor seperti Folkways dan Microsoft untuk mengoptimalkan layanan mereka. Saat ini Roketin sedang fokus untuk mengembangkan Roketin-kit, sebuah layanan yang terdiri dari aplikasi POS, inventory management, dan e-commerce, sehingga pengguna nantinya cukup meng-input data inventory dan dapat djual di offline dan online.
“Roketin menawarkan produk yang berdasarkan kebutuhan pelanggan sehingga pengembangan selalu diarahkan ke pemecahan masalah yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pelanggan juga tidak dikenakan pembebanan biaya lagi dengan pengembangan fitur yang kami kerjakan jika berdampak besar untuk pelanggan lainnya,” terang Ivan.
Roketin sendiri memasang target dapat menarik 150 pelanggan aktif di pertengahan tahun 2016 mendatang. Hal tersebut sejalan dengan cita-cita sekaligus target jangka panjang Roketin yang berusaha menjadi solusi pertama dan utama untuk para pengusaha barang atau jasa, baik di sektor usaha mikro maupun menengah, dalam memulai atau mengembangkan usaha mereka di Indonesia.