Persaingan di vertikal e-commerce memang keras, dan akan makin keras saja. Lihat saja bagaimana OLX dan Tokobagus Berniaga yang akhirnya merger demi mengurangi persaingan yang sebelumnya membebani kedua perusahaan tersebut. Atau bagaimana layanan seperti Tokopedia dan Bukalapak mendapatkan funding yang cukup besar demi mempertahankan market share di kancah e-commerce Indonesia.
Hari ini, kami mendapatkan kabar bahwa grup Rocket Internet akan segera me-nonaktifkan layanan online marketplace mereka, Lamido. Kami juga mendapat konfirmasi dari beberapa sumber di dalam Lamido yang memilih untuk tetap anonim, bahwa tim Lamido yang ada saat ini akan bergabung dengan tim Lazada Indonesia.
Sampai saat ini, ada lebih dari 50 orang yang tergabung dalam tim Lamido, dan lebih dari 2500 merchants aktif yang sudah bergabung dengan layanan C2C tersebut. Menurut sumber DailySocial, para merchant yang sudah bergabung dengan Lamido Indonesia akan secara bertahap dilebur juga ke dalam Lazada Indonesia dengan melalui proses yang sama seperti merchant lain yang ingin masuk ke Lazada.
Sejak diluncurkan akhir tahun 2013 lalu, Lamido mencoba untuk mengambil posisi sebagai pesaing Tokopedia dan Bukalapak, dan juga di beberapa negara lain di luar Indonesia seperti Filipina, Vietnam dan Malaysia. Dalam operasinya, Lamido diposisikan berada dibawah grup Lazada meskipun memiliki tim dan strategi yang amat berbeda.
Sampai saat ini situs Lamido masih tetap aktif sampai jangka waktu yang belum ditentukan, namun menurut sumber kami, selain tim yang sudah dipindah ke Lazada, Lamido juga tidak akan dipromosikan seperti yang biasa dilakukan oleh Rocket Internet.