Dark
Light

Rocket Internet Ingin Ciptakan Startup di Asia Tiap Tiga Bulan Sekali

1 min read
August 27, 2015

Rocket Internet siap fokus di pasar Asia terutama untuk pasar yang masih baru / Shutterstock

Rocket Internet, yang menjadi pemilik layanan seperti Zalora, Lazada, dan Foodpanda, diberitakan akan lebih serius menatap pangsa pasar Asia. Memimpin perusahaan patungan Asia Internet Holdings bersama Ooredoo, mereka menyiapkan dana 200 juta Euro untuk diinvestasikan. Rocket Internet berencana akan meluncurkan startup di untuk kawasan Asia setiap tiga bulan sekali.

Rocket Internet benar-benar tergoda dengan potensi yang ada di pasar Asia. Selain pertumbuhan ekonomi di masyarakat kelas menengah dan penetrasi smartphone yang tinggi, peluang di pasar yang benar-benar baru, seperti Myanmar, menjadi pendorong yang menarik.

“Perusahaan tak hanya melirik pertumbuhan kelas menengah di kawasan ini (Asia) dan penetrasi tinggi untuk smartphone, tetapi juga melihat peluang di pasar yang benar-benar baru seperti Myanmar untuk menjadi first-movers untuk sektor seperti e-commerce,” ungkap Chief Executive. Rocket Internet untuk kawasan Asia Pasifik Hanno Stegmann.

Ketertarikan dan keseriusan Rocket Internet memandang kawasan Asia sebagai pasar yang potensial ditandai dengan rencana peluncurkan Vaniday di Singapura setelah sebelumnya sukses meluncurkan di Australia. Vaniday sebuah startup yang memberikan layanan kecantikan dan kesehatan profesional secara online ini sebelumnya telah sukses di pasar Eropa.

Mereka juga bakal meresmikan peluncuran Lyke di Indonesia, salah satu aplikasi mobile yang mengkurasi produk-produk fashion ke dalam layanannya.

Stegmann mengungkapkan bahwa Rocket Internet telah membentuk perusahaan patungan bersama perusahaan telekomunikasi asal Qatar Ooredoo yang diberi nama Asia Internet Holdings yang memiliki dana sebesar 200 juta Euro untuk berinvestasi selama dua atau tiga tahun ke depan dengan Rocket Internet sebagai pemimpin.

Menurut Stegman dana tersebut sebagian besar akan dialokasikan ke sektor e-commerce dan bisnis consumer internet. Dalam memilih startup untuk didanai, perusahaan asal Jerman ini sedikit berbeda dengan perusahaan pemodal lainnya. Rocket Internet lebih senang mereplikasi ide bisnis yang telah sukses dan eksekutif dari wirausahawan untuk menjalankannya.

“Jika ada yang berhasil start-up di sini, kami akan memperkenalkan mereka ke Eropa juga,” kata Stegmann.

Rocket Internet yang telah berhasil di sektor e-commerce bersama dengan Lazada dan Zalora berusaha untuk memasuki pasar yang benar-benar baru, seperti Myanmar.

“Ini (Myanmar) adalah pasar perawan di mana konsep e-commerce tidak dikenal. Tapi ada permintaan untuk barang-barang karena munculnya kelas menengah di sana,” kata Stegmann.

Meski demikian salah satu hal yang juga dilakukan Rocket Internet untuk menjadi pemain e-commerce di pasar yang benar-benar baru adalah dengan juga berinvestasi ke sektor lain yang mendukung sektor e-commerce seperti logistik dan kartu kredit.

“Kami berinvestasi sekarang sehingga kami bisa menjadi pemain e-commerce nomor satu ketika konsumen memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan perbaikan infrastruktur,” ujar Stegmann.

Previous Story

Ulang Tahun Keempat, Blibli Seriusi Skema Distribusi Barang

Next Story

IDC Ramalkan Transaksi Mobile Payment di Asia Pasifik Mencapai Satu Triliun Dollar di Tahun 2017

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat