Tak cuma di perangkat telekomunikasi, kemampuan pintar dan wireless sudah bisa kita temukan di sejumlah perabotan rumah tangga. Bulan ini, Dyson meluncurkan Cyclone V10 sembari menghentikan produksi vacuum cleaner berkabelnya. Dan sebagai pencipta robovac pertama di dunia, Electrolux menjejalkan teknologi yang lebih canggih lagi di perangkat anyarnya.
Diluncurkan oleh sang perusahaan Stockholm itu di tahun 1996, robotic vacuum cleaner punya konsep pengoperasian yang sederhana: aktifkan dan biarkan ia membersihkan rumah secara otomatis. Dua dekade lebih selepas momen itu, Electrolux mengadopsi sistem penglihatan tiga dimensi agar vacuum cleaner robot baru bernama Pure i9 bisa bekerja lebih efektif. Teknologi ini mereka peroleh sesudah mengakuisisi produsen dapur pintar Anova.
Berbeda dari robovac yang biasanya bertubuh bundar, Pure i9 mengusung desain segitiga. Menurut Electrolux, rancangan ini memastikan Pure i9 bisa membersihkan hingga ke pojok-pojok ruangan serta mudah melewati celah-celah sempit. Ia mempunyai lebar 325mm, tinggi 85mm dan bobot 3,3kg; dengan kapasitas penampungan kotoran/debu sebesar 0,7-liter.
Hebatnya lagi, vacuum cleaner robot ini tak cuma dapat mendaki permukaan miring, tapi juga bisa memanjat batasan vertikal setinggi satu inci. Kabarnya, ia sanggup membersihkan mayoritas jenis permukaan lantai, dari mulai kayu hingga karpet.
Namun fitur utama Pure i9 terletak pada kehadiran sistem 3D Vision-nya. Kapabilitas ini memungkinkan robovac untuk mengetahui adanya objek yang menghalangi rute jalan dan menghindarinya. Berkatnya, Pure i9 dapat menghidarkan dirinya dari terbelit kabel atapun menabrak benda-benda pecah belah. Ia bisa melihat keadaan lantai, area di atasnya, serta zona pojok ruang.
Dengan kesanggupan memetakan ruang secara tiga dimensi, Pure i9 mampu mencegah dirinya jatuh karena melewati batasan tangga, mengetahui zona yang sudah dibersihkan, serta mempersilakan kita menentukan area yang tidak boleh dilewatinya.
Ketika sedang berada di luar rumah, Anda bisa mencari tahu apa yang telah dikerjakan oleh Pure i9 via aplikasi mobile. Di sana, Anda dapat mengecek proses pembersihan lantai serta mengatur jadwal. Berbekal baterai internal, Pure i9 bisa beroperasi selama 40 sampai 60 menit (dalam mode Eco), sebelum harus kembali ke docking station.
Electrolux Pure i9 sebetulnya sudah mulai tersedia di kawasan Eropa sejak bulan September kemarin, dan di penghujung Maret 2018 ini, produk akhirnya tersedia lebih luas. Pure i9 dijajakan seharga US$ 900.
Pure i9 merupakan alternatif lebih murah dari Dyson 360 Eye. Namun saya belum mengetahui tipe mana yang menyimpan kemampuan mapping lebih canggih. 360 Eye sendiri kabarnya dapat mempelajari ruang ‘berbasis formula matematika kompleks, teori probabilitas, geometri serta trigonometri’.
Sumber: Electrolux.