Perusahaan Western Digital selama ini kita kenal sebagai produsen hard disk. Semakin lama, teknologi penyimpanan menjadi lebih kencang dan canggih. Sayangnya, Western Digital sepertinya belum mau berpindah dari perangkat dengan piringan.
Hal tersebut berubah pada saat Western Digital mengakuisisi SanDisk yang dikenal sebagai vendor perangkat penyimpanan berbasis flash. SanDisk pun juga dikenal memiliki media penyimpanan untuk komputer, yaitu Solid State Drive. Tentunya, setelah penggabungan tersebut, Western Digital pun memiliki semua teknologi SSD yang ada.
Teknologi SSD yang ada tidak melulu menggunakan antar muka Serial ATA atau SATA. Oleh karena SATA sepertinya sudah menemukan titik tertingginya, interface yang dipilih yaitu yang selama ini sudah ada: PCI-express. Dengan menggunakan interface ini, terbentuklah sebuah form factor baru bernama Non Volatile Memory Express atau NVMe.
Dengan platform NVMe ini, bandwidth yang dimiliki sebuah media penyimpanan akan dapat mencapai 3 GB/s, tergantung dari kontroler dan cip NAND yang digunakan. Tentunya, hal ini membuat sebuah SSD NVMe yang menggunakan form factor M.2 bisa jauh lebih kencang dari SATA.
Kali ini, Western Digital pun ternyata sudah memiliki sebuah SSD yang menggunakan form factor M.2. Dan kebetulan, DailySocial sudah mendapatkan sampel pengujian dari SSD terbaru mereka ini.
Untuk spesifikasinya dapat dilihat berikut ini:
Model | WDS100T2X0C |
Kapasitas | 1 TB |
Interface | M.2 NVMe |
NAND | SanDisk 64 Layer 3D TLC |
Kontroler | SanDisk |
Dengan kecepatan teoritis sampai dengan 3 GB/s, tentu saja membuat pekerjaan seseorang dalam bidang editing lebih cepat. Tidak hanya para editor foto dan video saja, para gamers juga bakal mendapatkan keuntungan saat menggunakan SSD yang satu ini.
Saat melakukan review Western Digital Black SSD, kami menggunakan spesifikasi sebagai berikut
Prosesor | Intel Core i9 9900K ES |
Motherboard | Gigabyte Z390 UD |
RAM | 2x 8GB Corsair Vengeance RGB Pro DDR4 3200MHz |
HSF | Noctua NH-D15 |
PSU | AX1600i |
Keyboard | Corsair K70 RGB MK.2 SE Rapid Fire |
Mouse | Corsair Harpoon RGB Gaming Mouse |
Monitor | MSI Optix MAG27C |
Paket Penjualan
Sayangnya, Western Digital tidak menyertakan apa pun kecuali SSD itu sendiri pada paket penjualannya. Bentuk dari paket penjualan tersebut adalah sebagai berikut
Desain
Western Digital Black NVMe SSD hanya menggunakan satu sisi untuk menaruh semua cip dan transistornya. Empat cip yang ada pun juga ditutup oleh sebuah heat spreader yang membuat suhu SSD ini bakal lebih dingin dibandingkan yang tidak menggunakan pendingin.
SSD ini memiliki dimensi 22 x 80 x 2,3 mm. Yup, sekecil itu. Dan biasanya penempatan slot M.2 tidak akan memenuhi ruang slot penyimpanan lainnya.
WD SSD Dashboard
Sepertinya Western Digital sudah mempersiapkan semua yang dibutuhkan, termasuk sebuah software yang mampu mendeteksi kegiatan dari WD Black NVMe SSD. Software yang dapat di-download langsung pada website resminya ini bernama SSD Dashboard.
Sayangnya, SSD Dashboard tidak dapat melakukan TRIM yang akan mengembalikan performa SSD setelah lama dilakukan kegiatan penulisan data. Walaupun begitu, kami telah mencoba menggunakan tips TRIM yang sudah kami ulas.
Pengujian
Sebuah SSD dengan interface NVMe merupakan media penyimpanan terkencang yang ada saat ini untuk sebuah komputer konsumen. Oleh karena itu, pengujian pun harus disesuaikan dengan kinerja dari SSD tersebut.
Untuk menguji SSD, kami menggunakan dua metode, yaitu metode sintesis dan metode transfer data. Untuk metode sintesis, kami menggunakan software HDTune dan Crystal Disk Mark. Untuk metode transfer data, kami menggunakan file sebesar 4482 MB yang terdiri dari beberapa ratus foto dan satu file zip dengan besar yang sama.
Sebagai pembanding, kami menyertakan SSD SATA Western Digital Blue yang menggunakan form factor SATA 3. Hal ini untuk menunjukkan seberapa kencang WD Black NVMe SSD dibandingkan dengan SSD SATA yang umum beredar di pasaran. Berikut adalah hasilnya
Dengan hasil seperti ini, kinerja sebuah komputer tentu saja akan meningkat. Kinerja rendering sebuah video saat dikerjakan dengan prosesor paling cepat akan memiliki bottleneck pada penyimpanan. Dengan WD Black NVMe SSD, pekerjaan tersebut akan lebih cepat selesai.
Apalagi jika sebuah game yang saat ini memiliki kapasitas yang besar. Untuk melakukan loading file-file yang banyak dan berukuran kecil, tentu saja akan lebih kencang saat menggunakan SSD dibandingkan HDD. Akan tetapi, dengan menggunakan WD Black NVMe SSD sudah pasti akan lebih kencang lagi.
Verdict
Saat membeli sebuah media penyimpanan memang harus memikirkan dua hal: kinerja dan kapasitas. Saat memilih kapasitas, biasanya pilihan akan jatuh ke HDD yang memiliki kinerja rendah. Saat memilih kinerja, SSD tentu akan menjadi pilihan walaupun kapasitasnya lebih kecil. WD pun memiliki solusi keduanya dengan WD Black NVMe SSD.
Kinerja yang ditawarkan WD Black NVMe SSD memang sangat kencang. Hal ini menandakan bahwa para editor video dan foto serta gamer yang membutuhkan kecepatan loading software tinggi cocok untuk memilikinya. Kinerjanya bahkan melebihi SSD SATA yang ada saat ini.
Dengan kinerja tinggi tentu saja akan berdampak pada harganya. WD Black NVMe SSD ini dijual dengan harga Rp. 5.400.000 (MSRP). Dengan harga ini, memang pasar yang disasar menjadi menengah ke atas. Oleh karena itu, untuk harga yang lebih terjangkau, WD masih menyediakan alternatif lain, yaitu WD Blue SSD.
Sparks
- Kinerja kencang
- Tidak panas
- Kapasitas besar
Slacks
- SSD Dashboard tidak menyertakan fungsi TRIM
- Harga cukup mahal