“Yah, pake Mediatek”… Mungkin hal itulah yang pertama kali diucapkan banyak orang mengenai smartphone Xiaomi Redmi Note 8 Pro ini. Padahal, tidak sedikit SoC yang juga menggunakan prosesor ARM Cortex dan GPU ARM Mali pada SoC-nya. Selain itu, tidak sedikit pula vendor yang menyediakan pendingin yang layak didalam sebuah smartphone.
Xiaomi sadar akan hal ini. Oleh karena itu, mereka pun kembali menggunakan cip tercepat dari Mediatek dan digabung dengan pendingin yang mereka kenalkan dengan nama Liquid Cool. Hasilnya, panas yang timbul pada bagian badannya hanya terasa hangat saja.
Hal tersebut yang saya rasakan pada saat menggunakan Redmi Note 8 Pro yang baru saja diluncurkan oleh Xiaomi ini. Terus terang saja, saya sangat penasaran dengan kinerja Mediatek Helio G90T ini yang pada peluncurannya memiliki nilai Antutu 7.2.3 yang sama dengan Snapdragon 845. Namun, hasilnya bisa dilihat pada segmen pengujian kami di bawah.
Mediatek G90T sendiri oleh Mediatek merupakan seri terbaru yang terpisah dari P dan X (yang saat ini kelihatannya sedang “ogah” diteruskan). Mediatek mengatakan seri G yang berarti Gaming ditujukan untuk mereka yang gemar bermain game mobile. Dan hal tersebut berarti bahwa Redmi Note 8 Pro akan berjalan baik saat digunakan untuk bermain game.
Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 8 Pro adalah sebagai berikut
Redmi Note 8 | Redmi Note 8 Pro | |
SoC | Snapdragon 665 | Mediatek Helio G90T MT6785T |
CPU | 4×2.0 GHz Kryo 260 + 4×1.8 GHz Kryo 260 | 2×2.05 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55 |
GPU | Adreno 610 | Mali G76 MC4 |
RAM | 3/4/6 GB | 6 GB |
Internal | 32/64/128 GB | 64/128 GB |
Layar | 6,3 inci IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 5 | 6,53 inci IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 5 |
Dimensi | 158.3 x 75.3 x 8.4 mm | 161.4 x 76.4 x 8.8 mm |
Bobot | 190 gram | 200 gram |
Baterai | 4000 mAh | 4500 mAh |
Kamera | 48 MP/12MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 13 MP selfie | 64 MP/16 MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 20 MP selfie |
OS | Android 9 Pie MIUI 10 |
Hasil dari CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut
Unboxing
Seperti inilah isi dari paket penjualan Xiaomi Redmi Note 8 Pro
Desain
Biasanya, desain antara perangkat pro dan non pro dari Xiaomi kurang lebih sama. Namun, hal tersebut berbeda dengan Redmi Note 8 Pro. Pada bagian belakangnya diklaim oleh Xiaomi terbuat dari bahan kaca dengan Gorilla Glass 5. Yang baru dari perangkat ini adalah Xiaomi memperkuat keempat sisi lengkungan dari Redmi Note 8 Pro sehingga lebih tahan saat terjatuh. Untuk warna yang saya dapatkan, dinamakan Forest Green.
Resolusi layar yang dimiliki oleh Redmi Note 8 Pro sama dengan Redmi Note 8, yaitu 2340×1080 yang memiliki rasio 19,5:9. Sama seperti badan belakangnya, Redmi Note 8 Pro menggunakan layar dengan Gorilla Glass 5. GG5 sendiri sudah diklaim mampu bertahan terhadap benturan hingga 1 meter. Rasio layar berbanding badan dari Redmi Note 8 Pro juga lebih besar dari Redmi Note 8, yaitu sebesar 91,4%.
Layar bagian depan dari Redmi Note 8 Pro memiliki desain Dot Drop, yaitu poni kecil yang hanya memuat sebuah kamera dengan resolusi 20 MP. Hal ini tentu saja hanya menutupi sebagian kecil dari bar notifikasi pada Redmi Note 8 Pro. Akan tetapi, jika Anda tidak suka terhadap “notch“-nya, gunakan saja mode Dark Mode yang akan menghitamkan hampir semua layarnya dan membuat poni tidak terlihat.
Xiaomi juga memperkenalkan WiFi X Antenna pada Redmi Note 8 Pro. Hal ini membuat antenna WiFi pada Redmi Note 8 Pro terpasang pada sisi kanan atas serta pada sisi kiri tengah. Hal ini membuat pengguna yang sedang bermain game kerap menutupi bagian antenna WiFi sehingga menurunkan penerimaan sinyalnya.
Pada bagian belakang Redmi Note 8 Pro dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. Selain itu, terdapat juga sensor sidik jari di bawah dari kameranya. NFC pun juga hadir ada Redmi Note 8 Pro ini. Sepertinya, cip NFC terletak didekat sensor sidik jari. Jadi untuk memindai kartu uang elektronik, dekatkan saja pada sensor sidik jari tersebut.
Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat serta tombol volume naik dan turun. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan microSD (sayangnya hybrid). Di bagian atasnya terdapat microphone kedua dan sensor infra merah. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.
Sistem operasi yang digunakan oleh Redmi Note 8 Pro adalah Android 9 Pie. Antar muka yang digunakan tentu saja buatan Xiaomi sendiri, yaitu MIUI versi 10. MIUI dari awal sudah meniadakan app drawer sehingga semua icon dan widget akan tergabung pada homescreen-nya. Xiaomi pun akan mengeluarkan MIUI 11 untuk Redmi Note 8 Pro ini.
Jaringan LTE
Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Redmi Note 8 sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 7(2600), 8(900), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Redmi Note 8 Pro menggunakan modem dengan LTE Cat 12 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 600 Mbps.
Kamera
Xiaomi Redmi Note 8 Pro digadang sebagai perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan kamera 64 MP. Sensor yang satu ini dibuat oleh Samsung dengan mengandalkan teknologi Tetracell, yaitu ISOCELL GW1. Untuk kamera depannya, Xiaomi menyematkan kamera 20 MP dengan sensor ISOCELL S5K3T1.
Pada saat kondisi cahaya terang, kamera Redmi Note 8 Pro mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Namun didalam ruangan, beberapa gambar yang diambil memperlihatkan penurunan ketajaman gambar serta mulai terlihatnya noise. Hal tersebut pun terjadi pada saat pengambilan gambar dengan mode malam. Oleh karena itu, pengguna harus dengan benar mengatur fokus mana yang diinginkan sehingga gambar yang baik akan bisa didapatkan.
Untuk hasil mode malam adalah sebagai berikut
Kamera selfie-nya pun juga sedikit “tricky“. Pengambilan gambar mengharuskan tangan untuk tidak bergoyang sedikit pun agar bisa mendapatkan hasil yang tajam. Selain itu, untuk menghindari noise yang berlebih, cahaya yang ada harus benar-benar pas. Saya sangat menyarankan untuk mengambil selfie dengan selalu menyalakan flash-nya yang menggunakan layar sebagai cahaya.
Untuk kamera makro yang memiliki resolusi 2 MP, hasilnya cukup baik. Walaupun resolusinya rendah, kameranya mampu mengambil detail yang cukup dan warna dengan cukup akurat.
Xiaomi pun memperkenalkan sebuah filter baru yang bisa mempercantik langit. Mereka menamakan “Sky Replacement“, yaitu akan mengubah langit di siang hari menjadi berbeda sesuai dengan keinginan.
Saat mencoba resolusi 16 MP dengan 64 MP pada obyek yang sama, saya cukup terkejut. Hal ini dikarenakan pada 16 MP, detail yang tertangkap terlihat lebih baik dari 64 MP nya, walaupun warnanya masih lebih akurat yang 64 MP. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini, di mana sebelah kiri adalah 16 MP dan sebelah kanan adalah 64 MP.
Pengujian
Xiaomi Redmi Note 8 Pro menggunakan chipset yang baru dari Mediatek, yaitu Helio G90T dengan dua inti prosesor kencang Cortex A76 berkecepatan 2,05 GHz. Enam inti lainnya adalah prosesor hemat daya Cortex A55 berkecepatan 2 GHz.
Pada pengujian kali ini, kami akan menguji dengan menggunakan aplikasi benchmark sintetis dan juga dengan game. Ada tiga game yang saya gunakan, yaitu COD Mobile, LifeAfter, dan PUBG Mobile. Ketiganya saya set pada seting tertinggi dan dalam waktu tertentu kami hitung framerate-nya dengan menggunakan GameBench Pro (http://www.gamebench.net). Anti Aliasing pun juga dinyalakan dalam pengujian kali ini.
Saat bermain game, hal unik yang terjadi adalah sensor panas menunjukkan bahwa CPU mengeluarkan panas 65 derajat celcius, namun panas yang terasa sangat tidak mengganggu. Hal ini tentu karena implementasi dari teknologi LiquidCool. Hasilnya memang hanya terasa sedikit hangat pada bagian belakangnya.
Kali ini saya hadirkan kembali Xiaomi Redmi Note 8 sebagai pembanding yang menggunakan Snapdragon 665. Dan karena cip G90T digadang untuk melawan SD730G, saya pun menghadirkan SoC tersebut untuk dibandingkan. Untuk hasil benchmark sintetisnya adalah sebagai berikut
Perlu diperhatikan pada Antutu, nilai yang Xiaomi berikan pada saat peluncurannya merupakan hasil dari Antutu 8. Oleh karena itu, saya hadirkan hasil dari Antutu 7 dan 8 agar dapat terlihat perbedaannya.
Untuk hasil benchmark gamingnya adalah sebagai berikut
Uji Baterai
Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 10 ini.
Pengujian berlangsung selama 12 jam 30 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji pengisian baterainya. Dengan menggunakan charger bawaan, pengisiannya hanya memakan sekitar satu setengah jam saja.
Verdict
Pada akhirnya, permintaan para konsumen kepada Xiaomi dipenuhi. Redmi Note 8 Pro saat ini sudah memiliki NFC yang saat ini di Indonesia selalu digunakan untuk mengisi uang elektronik. Selain itu, nantinya pengguna MRT dan Commuter Line juga bisa menggunakan NFC untuk membayar tiket masuk mereka.
Kinerja yang dimiliki oleh Redmi Note 8 Pro memang tidak perlu lagi dipertanyakan. Penggunaan Mediate Helio G90T memang sangat baik digunakan dalam bermain game. Hasil benchmark pun juga memperlihatkan bahwa secara keseluruhan, Redmi Note 8 Pro memiliki kinerja yang lebih baik dari perangkat dengan Snapdragon 730G.
Kamera juga merupakan andalan Xiaomi pada Redmi Note 8 Pro. Hasil dari setiap kamera yang ada memang cukup baik. Namun, bagi pengguna yang jeli, maka noise sudah pasti akan terlihat pada beberapa bagian yang bahkan tidak ditemukan pada kamera Redmi Note 8 yang saya review beberapa saat yang lalu. Semoga saja Xiaomi bisa memperbaiki hasil fotonya pada firmware berikutnya.
Xiaomi menjual Redmi Note 8 Pro dengan varian 6/128 GB dengan harga Rp. 3.499.000 saja. Dengan harga tersebut serta feature yang digunakan tentu saja membuat Redmi Note 8 Pro sangat menarik untuk dimiliki. Sepertinya baru kali ini Xiaomi menelurkan perangkat dengan kinerja tinggi serta feature yang lengkap di Indonesia.
Namun bagi konsumen yang tidak memiliki dana tiga jutaan, tentu saja Redmi Note 8 cukup menarik untuk dimiliki.
Sparks
- Harga cukup terjangkau
- NFC!
- Tidak panas berkat LiquidCool
- Kinerja kencang
- Baterai besar
- Fast Charger bawaan mengisi dengan cepat
- WiFi X
Slacks
- Hasil kamera masih harus di tweak lagi, tidak jelek, namun noise cukup terlihat
- Slot SIM hybrid
- Iklan pada aplikasi resmi Xiaomi