Dark
Light

[Review] Xiaomi Redmi 7: Tampil Fresh, Spesifikasi Nanggung

4 mins read
June 9, 2019

Bagi penggemar seri Redmi dari Xiaomi, mungkin Anda sedikit kecewa dengan Redmi 6 series. Sebab tak ada perubahan desain dari seri sebelumnya dan chipset yang digunakan bukan besutan Qualcomm melainkan MediaTek.

Namun pada seri Redmi 7 series, Xiaomi kembali beralih menggunakan chipset Qualcomm – aspek ini merupakan salah satu kelebihan smartphone Redmi dari dulu. Serta, mendesain ulang punggung smartphone dengan balutan warna lebih menarik. Lalu, peningkatan apalagi yang bawanya? Berikut review Xiaomi Redmi 7 selengkapnya.

Pilih Redmi 7 atau Redmi Note 7?

Review-Xiaomi-Redmi-7-11
Unboxing Xiaomi Redmi 7, Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Redmi 7 by Xiaomi dirilis pada bulan April lalu, ada dua varian yang tersedia. Varian pertama datang dengan RAM 2 GB dan internal 16 GB, dibanderol Rp1,6 juta. Varian kedua memiliki RAM 3 GB dan internal 32 GB, dijual dengan harga Rp1,9 juta.

Bukankah pada harga Rp2 juta ada Redmi Note 7? Tunggu dulu, sudah menjadi kebiasaan Xiaomi merilis smartphone dengan “harga flash sale“. Di mana waktu dan jumlahnya telah ditentukan.

Sementara, harga normal jika nanti sudah tersedia di pasaran biasanya sedikit lebih tinggi. Flash sale Redmi Note 7 berikutnys dengan harga Rp2 juta akan berlangsung pada 30 Mei.

Dari pantauan saya di Official Store Tokopedia, Redmi Note 7 juga sudah tersedia di beberapa toko dan paling murah dipatok Rp2,4 juta. Selisihnya sekitar Rp400 ribu, bila budget kalian memang mepet dan mencari smartphone di bawah Rp2 juta maka Redmi 7 bisa menjadi jawabannya.

Desain Baru Dalam Balutan Warna Menarik

Selamat datang notch berbentuk waterdrop, sebenarnya agak telat dan justru saat ini sebagian orang mungkin sudah merasa jenuh dengan notch. Panel IPS yang diusung membentang 6,26 inci beresolusi HD+ (720×1520 piksel) dalam aspek rasio 19:9 dan sudah berlapis Corning Gorilla Glass 5.

Unit yang saya review ini berwarna comet blue, bagian ini justru yang lebih menarik. Tampil lebih ‘fresh‘ dengan punggung bergradasi, dari biru hitam di atas dan biru terang di bawah. Material yang digunakan ialah polikarbonat dan kerangka metalnya juga di cat biru.

Bagian belakang ada dua buah kamera, LED flash, dan keterangan AI dual camera yang tersusun secara vertikal. Lalu, ada fingerprint sensor dan keterangan Redmi by Xiaomi di bagian bawah. Meskipun seri Redmi katanya sudah pisah dan dijadikan sub-brand, tapi di Indonesia Redmi masih dibawa oleh Xiaomi.

Lanjut ke sisi kanan, didapati tombol power dan volume. SIM card ada di sisi sebrangnya. Bagian atas ada jack audio 3,5mm, mikrofon, dan sensor infrared sehingga dapat mengontrol beberapa perangkat seperti TV, AC, dan lain sebagainya. Lalu, di sisi bawah ada port microUSB, speaker sebelah kanan, dan mikrofon utama sebelah kiri.

Satu lagi, Redmi 7 sudah menggunakan coating P2i yang bisa menghindarkan perangkat ini dari kerusakan saat terkena cipratan air. Coating ini sendiri akan membuat air untuk langsung jatuh tanpa menempel, tapi bukan berarti Redmi 7 tahan air.

Chipset Qualcomm Snapdragon 632

Review-Xiaomi-Redmi-7-20
OS Android 9 Pie Xiaomi Redmi 7, Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Kalau sudah menyandang ‘Snapdragon 632 mobile platfrom’, maka performa smartphone dijamin mantap. Pada high-tier Snapdragon 6 series ini Qualcomm membelah menjadi dua yakni seri yang menonjolkan kinerja CPU dan satu lagi yang lebih mengutamakan efisiensi daya.

Snapdragon 632 masuk dalam golongan kedua, chipset ini dibangun berdasarkan proses fabrikasi 14 nm, namun sudah menggunakan custom core yaitu Kryo. Di dalam Snapdragon 632 ada CPU octa-core, di mana empat inti merupakan Kryo 250 Gold 1.8 GHz dan empat inti lainnya Kryo 250 Silver 1.8 GHz. Serta, pengolahan grafis (GPU) Adreno 506.

Pada aplikasi benchmark AnTuTu, Redmi 7 memperoleh nilai 103.812 poin, di PCMark mendapatkan 5.880 poin, 3DMark Sling Shot meraih 929 poin, 3DMark Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 513 poin dan Vulkan 541 poin, serta Geekbench 4 single-core 1.237 poin dan multi-core 4.255 poin.

Seiring makin canggihnya aplikasi dan game di Android, mereka mencaplok banyak ruang penyimpanan. Agar smartphone mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, tentunya harus didukung oleh kapasitas RAM dan memori internal yang memadai.

Bila penggunaan smartphone Anda cukup aktif dan berencana menggunakannya sebagai daily driver dalam waktu lama – sebaiknya pilih konfigurasi RAM 3 GB dan memori internal 32 GB. Kalau pilih konfigurasi RAM 2 GB dan memori internal 16 GB yang pas-pasan, maka aktivitas harian Anda mungkin akan terganggu dengan masalah seperti memori internal penuh atau aplikasi keluar tiba-tiba.

Unit Redmi 7 yang saya review menggunakan konfigurasi RAM 3 GB, berjalan di atas Android 9.0 Pie dengan MIUI 10. Sebagai smartphone entry-level, overall kinerja Redmi 7 memadai untuk kebutuhan dasar ber-smartphone. Proses membuka aplikasi, multitasking, scroll media sosial, dan pergerakan pada antarmuka terbilang cukup lancar, tapi ada sesuatu yang mengganggu.

Kok ada iklan di mana-mana? Apakah terkena virus? Antarmuka MIUI yang cakep pun jadi berantakan gara-gara iklan. Ya, sebagai informasi kalau smartphone Xiaomi memang disisipi iklan.

Iklan ini terintegrasi pada MIUI dan layanan internet dari Xiaomi. Ada di sisi home screen paling kiri, kadang-kadang muncul saat sedang membuka aplikasi, muncul di galeri, dan banyak bloatware pula.

Kenapa? Apakah karena smartphone Xiaomi murah? Tidak juga, sekarang sudah banyak brand lain yang juga menawarkan smartphone murah dengan performa kencang.

Xiaomi memang menegaskan bahwa mereka bukan hanya perusahaan hardware, tapi merupakan perusahaan internet. Dengan menyisipkan iklan ini, Xiaomi pun bakal mendatang untung berkali-kali selama bertahun-tahun. Xiaomi tidak berencana mengcabut iklan tersebut, tapi mereka akan berupaya menempatkan iklan lebih baik.

Bagi sebagian orang, iklan ini mungkin sangat mengganggu dan sebagian yang lain mungkin tidak mempermasalahkan. Lagi pula, pasti ada cara untuk menonaktifkan iklan tersebut.

AI Dual Camera

DSC09836

Redmi 7 mengusung AI dual camera, kamera utamanya 12 MP dengan pixel ukuran 1.25µm, dan aperture f/2.2. Sementara, kamera keduanya sebatas pemanis 2 MP sebagai depth sensor.

Untuk sekedar mengabadikan momen sehari-hari dan hasilnya di-share ke media sosial, kamera Redmi 7 dapat menangkap dengan cukup baik. Fitur dan pengaturan yang disediakan juga terbilang lengkap.

Pada mode photo, ada fitur AI camera – di mana sistem akan mengidentifikasi objek dan situasi, lalu memberikan pengaturan yang sesuai. Ada juga fitur pendukung seperti HDR, filter, beautify, group selfie, dan Google lens.

Kebalikan dari fitur AI camera, bagi yang menyukai kontrol penuh bisa menggunakan mode Pro. Di sini Anda dapat menyesuaikan white balance, shutter speed, manual focus, dan ISO.

Pada mode video, Redmi 7 mampu merekam video FHD 30 fps atau 60 fps, serta tersedia mode time-lapse dan slow-motion. Codec video juga bisa dipilih, H.264 yang punya kompabilitas tinggi atau generasi terbarunya H.265 yang mampu mengurangi ukuran file tanpa mengorbankan kualitas video.

Berikut adalah beberapa hasil bidikan dari Redmi 7 by Xiaomi:

Verdict

Redmi 7 by Xiaomi adalah smartphone entry-level yang mampu menangani kebutuhan dasar ber-smartphone dengan sangat baik. Lebih dari itu, chipset Snapdragon 632 akan sedikit kewalahan untuk aktivitas seperti gaming.

Kapasitas baterai 4.000 mAh yang cukup besar membuatnya memungkinkan buat bertahan seharian, sayangnya tanpa fitur fast charging. Dibanderol di bawah Rp2 juta, spesifikasi dan fitur-fitur yang ditawarkan bukan yang terbaik di kelasnya. Posisinya terlalu dekat dengan Redmi Note 7, tapi dengan perbedaan kemampuannya sangat jauh.

Sparks

  • Desain punggung baru dengan balutan warna menarik
  • Chipset Snapdragon 632
  • Baterai 4.000 mAh

Slacks

  • Kapasitas RAM dan memori internal kecil
  • Resolusi layar sebatas HD+
  • Tanpa fast charging

Lukman Azis

Penikmat fotografi, eksplorasi gadget untuk berkreasi. Mengasah produksi video secara rutin. Temui di Tiktok @lukman.tech.

Tips berikut ini dapat membantu Anda memilih program akselerasi startup sesuai kebutuhan
Previous Story

Enam Cara Menentukan Program Akselerasi Startup yang Tepat

Alibaba Cloud di Indonesia
Next Story

Fokus Alibaba Cloud Hadirkan Teknologi Baru dan Berinvestasi di Asia

Latest from Blog

Don't Miss

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Review Vivo V40 Lite 4G, Paling Murah Tetap Premium

Smartphone Vivo V40 Series terbaru yang masuk Indonesia ada tiga

Ini Rahasia Performa Ekstrem Pada Smartphone Sejutaan POCO C75

Cuma punya budget sejutaan untuk membeli smartphone baru? Jangan khawatir,