Semenjak kepemimpinan Alvin Tse di Indonesia, Xiaomi Indonesia berkembang lebih baik. Tidak hanya produk smartphone saja yang gencar diperkenalkan, tetapi juga produk-produk AIoT yang saat ini mulai dipasarkan kepada konsumen Indonesia. Salah satu produk AIoT yang mereka jual bisa membuat TV biasa menjadi sebuah smart TV. Produk tersebut adalah Mi TV Stick.
Mi TV Stick merupakan sebuah perangkat Android berbentuk persegi panjang yang memiliki interface HDMI. Tinggal menancapkan Mi TV Stick ke port HDMI yang ada pada TV, maka bisa membuat TV menjadi memiliki sistem operasi Android TV. Bahkan, sebuah TV tabung lawas yang memiliki port RCA juga bisa dibuat menjadi smart TV, asalkan memiliki konverter RCA ke HDMI. Semua itu bisa berjalan dengan lancar asalkan ada koneksi internet.
Hal itu berarti Mi TV Stick bisa membuat semua TV menjadi seperti Mi TV 4 yang sedang gencar dijual oleh Xiaomi. Tentunya, hal ini akan membuat konsumen yang memiliki dana pas-pasan bisa melakukan upgrade murah ke smart TV. Bahkan hasilnya bisa lebih baik dari sebuah smart TV, jika konsumen tersebut memiliki TV dengan panel yang lebih baik dari sebuah smart TV yang dijual di pasaran saat ini.
Mi TV Stick memiliki spesifikasi yang kurang lebih sama dengan Mi TV 4. Spesifikasinya adalah sebagai berikut
SoC | AMLogic T960X-H |
CPU | 4 x Cortex A53 1,4 GHz |
GPU | Mali 450 MP3 |
RAM | 1 GB |
Internal | 8 GB |
Konektor | HDMI, WiFi 802.11a/b/g/n/ac, Bluetooth 4.2 |
Suara | Dolby dan DTS Surround Sound |
Dimensi | 92,4 x 30,2 x 15,2 mm |
Bobot | 28,5 gram |
OS | Android 9 |
Hasil dari CPU-Z dan AIDA64 adalah sebagai berikut
Spesifikasinya memang mirip dengan Mi TV 4 43 inci. Namun, Mi TV Stick mendukung WiFi 5 sehingga transfer data akan menjadi lebih kencang. Satu hal yang hilang dari Mi TV Stick adalah PatchWall yang dibanggakan oleh Xiaomi pada saat peluncurannya. Oleh karena itu, Mi TV Stick hanya memberikan launcher bawaan dari Android TV.
Unboxing
Inilah isi dari paket penjualan Mi TV Stick.
Ada sebuah kabel pemanjang untuk HDMI, kabel microUSB, dan kepala charger.
Desain
Jika ditanya seperti apa bentuk dari Mi TV Stick, jawaban paling tepat adalah seperti sebuah USB Flash Disk berukuran besar. Desainnya benar-benar hanya persegi panjang dengan dua jenis finishing yang berbeda, yaitu glossy di bagian bawah dan matte pada bagian atasnya. Ukurannya pun juga cukup kecil, walaupun tidak semua TV bisa ditancapkan Mi TV Stick.
Bagian atas dari Mi TV Stick adalah sebuah konektor HDMI. Konektor ini bisa langsung ditancapkan pada port HDMI di TV. Seperti yang sudah ditulis di atas, tidak semua TV memiliki dimensi yang pas untuk sebuah perangkat HDMI. Oleh karena itu, gunakan saja kabel extender HDMI yang ada pada paket penjualannya.
Pada sisi sebelah kiri terdapat sebuah port microUSB. Port ini hanya khusus digunakan untuk memberikan tenaga untuk Mi TV Stick. Jadi, Mi TV Stick tidak memiliki expandable port atau pun slot microSD dan tidak bisa ditambahkan penyimpanan internalnya. Jadi, ruang kosong sebanyak 5,1 GB adalah satu-satunya tempat untuk menyimpan aplikasi yang dipasang.
Mi TV Stick datang dengan sebuah remote control. Remote yang satu ini sangat mirip dengan yang dimiliki oleh Mi TV 4. Perbedaannya hanya pada warna tombol dari Netflix dan Amazon Prime serta tombol menu. Pada remote Mi TV 4, tombol menu digunakan untuk masuk ke dalam launcher Patchwall.
Remote yang ada juga sangat minim dengan tombol. Hanya ada tombol daya, Google Assistant, direksional, OK, menu, back, home, Netflix, Amazon Prime, dan volume naik turun. Pada remote ini juga terdapat sebuah microphone yang melengkapi fungsi Google Assistant. Hal tersebut membuat beberapa perintah TV bisa digunakan dengan suara, seperti mematikan Mi TV Stick atau membuka aplikasi seperti Youtube.
Mi TV Stick mendukung TV dengan resolusi hingga 1920×1080 saja. Hal ini bisa dimaklumkan karena belum banyaknya penggunaan TV dengan resolusi 4K. Saat ini, kebanyakan TV 43 inci juga hanya mendukung resolusi Full HD saja.
Sistem operasi yang digunakan pada Mi TV Stick adalah Android 9 Pie. Seperti Mi TV 4, sepertinya perangkat ini tidak akan mendapatkan upgrade sistem operasi Android 10. Hal tersebut tentu berkaitan dengan RAM 1 GB yang dimiliki serta 8 GB penyimpanan internalnya.
Pengalaman Menggunakan: TV Bodoh menjadi Pintar
TV LED biasa saat ini tentu saja mudah ditemukan. Beberapa TV LED yang ada saat ini sudah memiliki teknologi panel yang bagus, sehingga banyak orang yang enggan untuk menukar TV mereka dengan smart TV. Oleh karena itu, Mi TV Stick menjadi salah satu problem solver yang sangat baik bagi mereka yang sudah memiliki TV LED. Saya adalah salah satunya.
Pertama kali membuka paket penjualan dari Mi TV Stick, saya cukup ketar-ketir. Hal tersebut dikarenakan posisi port HDMI pada TV LED yang saya miliki cukup sempit. Mi TV Stick tidak akan muat jika langsung ditancapkan ke port HDMI karena dimensinya yang kepanjangan. Untung saja saya melihat adanya kabel extender HDMI pada paket penjualannya.
Setelah menancapkan kabel HDMI tersebut, waktunya untuk menyalakan Mi TV Stick. Untung saja, TV LED yang saya miliki punya dua buah port USB 2.0 sehingga saya tidak lagi harus menggunakan kepala charger bawaannya. Mi TV Stick pun langsung menyala dengan menampilkan lampu LED berwarna putih pada bagian depannya.
Booting pertama juga tidak terlalu makan waktu yang cukup lama. Namun, cukup kaget juga melihat tampilan launcher standar Android TV pada Mi TV Stick. Hal tersebut dikarenakan Xiaomi selalu membanggakan launcher Patchwall 3.0 buatan mereka yang diklaim lebih mudah untuk digunakan (walaupun sebenarnya sama saja sih).
Remote TV yang dimiliki oleh Mi TV Stick juga mirip dengan yang digunakan pada Mi TV 4. Oleh karena sudah pernah melakukan review-nya, tentu saja saya tidak asing lagi dalam menggunakannya. Yang membedakan adalah tombol Patchwall yang ada pada Mi TV 4 diganti dengan tombol menu. Selain itu, tombol Netflix dan Amazon Prime Video pada Mi TV Stick memiliki warna putih.
Mi TV Stick juga akan booting pada resolusi 720p. Hal ini bisa langsung diatur pada 1080p dari menu Device Preferences. Fitur suara juga bisa langsung diatur pada menu yang sama. Jadi sebelum menggunakan Mi TV Stick, ada baiknya untuk melakukan pengaturan terlebih dahulu agar lebih nyaman saat menonton.
Hal selanjutnya adalah menyambungkan Mi TV Stick dengan internet. Cukup menyenangkan di mana Mi TV Stick bisa mendeteksi jaringan WiFi 5 GHz yang ada di rumah saya. Setau saya, Mi TV 4 43″ saja hanya bisa mendeteksi WiFi 2,4 GHz. Apa untungnya? Koneksi ke sebuah NAS yang digunakan untuk menyimpan video dan terhubung dengan router tentu saja menjadi lebih lancar.
Berbeda dengan Mi TV 4 yang sudah terinstalasikan layanan dan aplikasi yang cukup banyak, Mi TV Stick hanya memiliki Netflix dan Amazon Prime saja untuk aplikasi pihak ketiga. Jadi jika Anda ingin menonton siaran TV Digital, bisa langsung melakukan download dari Google Play, seperti aplikasi Vidio.
Satu hal yang cukup menjengkelkan dari perangkat Android TV bawaan Xiaomi adalah sideload. Sideload merupakan istilah pemasangan aplikasi yang tidak dilakukan melalui Google Play dan dari file .APK. Semua aplikasi yang diinstalasikan langsung dengan menggunakan file .APK nantinya tidak akan muncul pada launcher bawaan. Jadi, kita harus mengaksesnya melalui menu App yang cukup membingungkan atau melakukan instalasi launcher tambahan seperti Sideload launcher.
Bagi kalian yang ingin membeli sebuah alat untuk melakukan mirroring dari smartphone atau tablet ke TV, tentu saja bisa menggunakan Mi TV Stick. Screen mirroring akan dapat dilakukan dengan sangat mudah jika Anda adalah pengguna Xiaomi. Saya mencoba screen mirroring ke Mi TV Stick dengan perangkat Samsung dan realme dan harus menggunakan aplikasi Google Home agar bisa terkoneksi dengan lancar.
Mi TV Stick juga memiliki ruang penyimpanan internal yang tidak terlalu besar. Dengan hanya sisa 5.1 GB saat pertama kali dipasang, membuat ruang penyimpanan data memang tidak terlalu besar. Jika Anda memiliki sebuah NAS, tentu akan lebih baik karena penyimpanan video dan file musik menjadi lebih luas. Namun, jangan berharap untuk bisa banyak memasang game pada Mi TV Stick.
Berbicara mengenai game, tentu saja Mi TV Stick mampu menjalankannya. Hal ini dikarenakan Mi TV Stick memiliki SoC yang sama dengan Mi TV 4, yaitu dengan AMLogic T960H. Saya juga melakukan benchmarking pada Mi TV Stick. Berikut adalah hasilnya
Hasilnya memang lebih rendah dari Mi TV 4. Hal tersebut bisa terjadi karena RAM yang dimiliki oleh Mi TV Stick hanya 1 GB dan cip penyimpanan internalnya juga tidak sekencang Mi TV 4 55″. Namun hasil tersebut masih mampu menjalankan beberapa game yang tersedia pada Google Play.
Oh ya satu lagi, Mi TV Stick akan terasa panas saat dipegang. Saya juga membaca beberapa kasus Mi TV Stick akan terasa lag saat panasnya berlebih pada grup-grup di sosial media. Namun, saya tidak mengalami hal tersebut bahkan pada saat bekerja penuh dengan benchmarking. Semua berjalan sangat lancar tanpa adanya gangguan.
Mi TV Stick sendiri juga memiliki fungsi update OTA yang akan meningkatkan tingkat keamanan dan menghilangkan bug. Namun sayang, sepertinya Mi TV Stick akan mengikuti Mi TV 4 yang tidak akan mendapatkan update sistem operasi ke Android 10. Hal itu mungkin karena SoC yang digunakan tidak mumpuni untuk ditingkatkan ke sistem operasi baru dari Google tersebut.
Verdict
Dengan begitu banyaknya penawaran TV pintar yang memiliki sistem operasi Android, tentu saja akan membuat bingung konsumen. Di satu sisi, mereka tidak tahu TV lama akan ditaruh di mana jika membeli sebuah smart TV baru. Sedangkan di sisi lainnya, fitur-fitur sebuah smart TV sangat menggiurkan. Itulah mengapa Xiaomi menawarkan Mi TV Stick.
Kinerja yang dimiliki oleh Mi TV Stick kurang lebih sama dengan Mi TV 4. Hal tersebut berarti Mi TV Stick tidak akan lambat saat dioperasikan sehari-hari. Semua aplikasi dan game pada Google Play juga bisa dijalankan dengan cukup baik. Sayang memang, panas yang dihasilkan bisa membuat sang pemiliki cukup khawatir akan ketahanannya.
Fitur-fitur yang ditawarkan oleh Mi TV Stick memang sangat menarik. Mulai dari suara Dolby dan DTS-HD, siaran TV melalui internet, Netflix pada layar lebar, Youtube, dan lain sebagainya. Mi TV Stick juga bisa digunakan sebagai pengganti Chromecast yang dijual dengan harga yang tidak terlalu jauh. Dan tentunya hal ini menambah tingkat kenyamanan seseorang dalam mengakses konten hiburan.
Mi TV Stick dijual dengan harga yang tidak memberatkan kantung. Xiaomi hanya membanderol perangkat ini dengan harga Rp. 499.000 saja. Dengan harga tersebut, sebuah TV yang hanya memiliki fungsi dasar bisa menjadi sebuah smart TV seperti perangkat yang memiliki harga 10 kali lipatnya. Mi TV Stick benar-benar membuat TV bodoh menjadi TV pintar.
Sparks
- Sistem operasi Android
- Kinerja yang mumpuni
- Harga terjangkau
- Remote minimalis namun fungsional
- Bisa menggantikan sebuah Chromecast
- Bisa digunakan di hampir setiap TV
Slacks
- Panas saat digunakan
- Tanpa Patchwall 3.0
- Tidak bisa menggunakan perangkat eksternal seperti microSD atau flash disk